Site icon IGN News

Curhat Ke Bupati, Pedagang Pasar Baru Tanjunguban Ngaku Pendapatan Berdagang Merosot Sejak Covid-19

Salah seorang epdagang di Pasar Baru yang menghampiri Bupati Bintan untuk mengeluhkan kondisi penjualan yang kini semakin sepi sejak Covid-19. Senin (17/3/2025)

BINTAN-ignnews.id – Sejumlah pedagang di Pasar Baru Tanjunguban curhat ke Bupati Bintan Roby Kurniawan di sela-sela peninjauan di lapak-lapak jualan pedagang pada Senin (17/3/2025) kemarin. Kepada orang nomor satu di Bintan tersebut, pedagang mengeluh omset dagangan menurun usai covid-19 lalu.

Bu Tambunan, salah seorang pedagang sayur dan sembako langsung menghampiri Roby Kurniawan yang berjalan di gang lapak. Dengan suara lantak ia mengeluh kondisi omset saat ini yang menurun dan penuh dengan persaingan. Menurutnya kondisi omsetnya sejak Covid-19 hingga saat ini.

“Kalau bisa pak bupati, PT (perusahaan) di Lobam ditambah lagi, ramaikan lagi pak. Biar daya beli ramai lagi, omset stabil lagi pak,” ungkapnya

Ia mengharapkan, kondisi ekonomi akan membaik sehingga para pedagang dapat merasakan kondisi daya beli masyarakat yang baik dan juga pendapatan pedagang meningkat.

Hal senada juga disampaikan Ernawati, pedagang lainnya di Pasar Baru Tanjunguban. Diakuinya, sejak Covid-19 lalu, kondisi omset penjualannya menurun, bahkan kini untuk angsuran bank pun tersendat-sendat.

“Kalau dulu kita pinjam KUR bisa bayar tepat waktu, kalau sekarang susah, terlambat-terlambat. Apalagi PT di Lobam pekerjanya makin sedikit kan. Banyak yang di orang di PHK pun sekarang jualan sembako juga, bahkan ada yang jualan keliling hingga berjualan dengan sistem online, kalah kami lah,” jelasnya.

Ia menambahkan, kondisi kini para pedagang atau pelaku UMKM sangat banyak, namun pembeli tidak ada penambahan yang signifikan, sehingga terdampak pada omset dan pendapatan pedagang.

Sementara itu, Aseng salah seorang pemilik toko pun mengeluhkan kondisi ekonomi dan penjualan saat ini. Ia mengatakan dunia perdagangan saat ini menurun.

“Sejak Covid-19 kemarin sampai hari ini menurun. Harga-harga pun naik. Kalau kita beli barang harga tinggi, jual tak bisa tinggi-tinggi kali, nanti tak laku, jadi untuk tipis kali lah,” sebutnya.

Selain margin keuntungan yang semakin tipis, kenaikan biaya-biaya juga sangat terasa. Saat ini kondisi masih bertahan saja sudah bagus.

“Mau pedagang kecil atau besar sama saja terdampak penurunan omset. Apalagi banyak sekarang pelaku usaha kecil-kecil jual sembako online, semua pada cari kerja,” tambahnya.

Pengakuan pedagang lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya ada intervensi-intervensi pemerintah yang mengatur harga pasaran bahan pokok. Intervensi tersebut dinilai merugikan pedagang.

“Misalnya kita disuruh jual barang dengan harga batas maksimal segini, tapi menurut kita itu harga rugi. Jadi kami kan pedagang mesti untung juga, minimal tidak tekor lah, kan kita pedagang perlu makan juga,” sebutnya.

Apalagi, katanya, pedagang di Pasar Baru bukan pekerjaan yang mudah seperti jam kantoran masuk jam 8 dan ulang jam 4 sore.

“Kami nih jualan mulai jam 2 pagi dah bangun, ke pasar mempersiapkan dagangan. Pulang nanti jam 2 siang. Gak mungkin sudah bangun pagi-pagi tapi jualan rugi atau tak dapat untung,” keluhnya.

Sementara itu, Bupati Bintan Roby Kurniawan mengatakan pihaknya terus melakukan upaya-upaya peningkatan perekonomian. Mulai dari kebijakan bantuan langsung, subsidi hingga meningkatkan perputaran ekonomi dari anggaran pemerintah.

“Salah satunya jelang Hari Raya ini Pemkab Bintan akan melakukan pencairan keuangan untuk ASN, seperti THR dan gaji dan juga BLT Lansia, kami harapkan dengan ini perputaran uang dan daya beli juga meningkat,” jelasnya.

Selain itu juga, Pemkab Bintan bersama pihak terkait juga melakukan sejumlah kebijakan seperti pasar murah guna memberikan kestabilan harga.(Aan)

Exit mobile version