Dara Cantik Asal Air Asuk Mimpikan Hajikan Kedua Orangtuanya

banner 120x600

Siapa yang tak mengenal nama Desti Ramadhani, dara cantik kelahiran Air Asuk Desember 2000 merupakan salah satu lulusan terbaik SMKN 1 Anambas.

Sosok wanita muslimah yang saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Agama Islam) (STAI) Tanjung Pinang itu, terbilang unik karena ciita-citanya yang melenceng dari apa yang dicita-citakan kaum hawa di era digital saat ini.

Bayangkan ditengah-tengah laju tekhnologi dimana sebagian kaum hawa berlomba lomba menjadi model, artis, hingga presenter, atau yang lainnya, Desti panggilan manjanya, tetap teguh berkomitmen untuk mengajarkan ilmu yang bermanfaat untuk didunia dan akhrat.

“Saya selalu bercita-cita ingin menjadi guru agama Islam yang sangat bermanfaat untuk dunia dan akhirat kelak. Namun yang terpenting adalah bagaimana membahagiakan orang tua dengan menaikan Haji mereka,”kata Desti kepada IGN news.id, Selasa (9/6/2020).

Dalam wawancara ekslusif tersebut, dara dengan segudang prestasi baik disekolah hingga ke tingkat Kabupaten itu, berkeinginan kuat dalam belajar dan memperluas ilmu pengetahuan itulah mimpinya.

Dengan balutan hijab yang membuatnya tampak semakin mempesona, putri ke III pasangan Nizar dan Zarni, menyampaikan sebuah kalimat yang patut direnungkan tentang sebuah mimpi dan cita-cita, mimpi bagi sebagian orang diibaratkan sebagai nyawa, proses untuk meraihnya sangatlah berat, namun apabila ikhlas dan punya niat yang tulus maka semua itu menjadi nikmat untuk dijalani.

“Perjuangan harus dimulai dari diri sendiri, niat, usaha dan doa harus beriringan untuk meraih prestasi, karena semua tidak semudah membalikan tapak tangan,”beber dara yang pernah menjabat sebagai ketua OSIS SMKN 1 Anambas.

Gadis muslimah di era moderen ini, berpesan, kesulitan dalam belajar bukanlah alasan yang tepat untuk tidak berprestasi, banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkannya, yakni dengan cara menyesuaikan metode belajar, memiliki target, serta mengatur waktu serta jangan malu bertanya.

“Jadikan ilmu menjadi ladang yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat,”tutupnya sambil tersenyum manis. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *