Natuna  

Direktur RSUD Disebut Rajin Bertandang Cari Anggaran, Malah Dituding Jalan-jalan

banner 120x600
Bupati Natuna Wan Siswandi bersama Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda usai sidak di RSUD Natuna (Ft. Istimewa)

Ignnews. Id, Natuna – Sejumlah kalangan di Natuna menyebut Direktur RSUD Natuna, dr Imam sering melakukan perjalanan ke luar daerah. Kepergiannya ini juga dikabarkan mengandung tujuan memajukan rumah sakit yang ia pimpin.

Dalam tujuan ini, dr. Imam juga disebut berhasil menggaet anggaran dana dari Pemerintah Pusat dengan nilai yang cukup besar sekitar Rp. 14 miliar untuk kelengkapan sarana di rumah sakit setempat.

“beliau berangkat karena urusan CT. Scan yang akan segera disalurkan pusat ke sini,” kata seorang Pegawai RSUD yang tidak bersedia di sebutkan namanya di Ranai, kemarin.

Petugas rumah sakit itu juga mengakui, pimpinan RSUD memiliki banyak kesibukan di luar daerah selama beberapa waktu belakangan ini.

“Ya karena beliau sedang ada urusan di luar, makanya berangkat-berangkat,” ungkap pegawai itu.

Namun, upaya yang dilakukan Direktur Rumah Sakit itu bukan membuat Bupati Natuna, Wan Siswandi senang, tapi justru sebaliknya, ia malah meradang.

“Mencari uang itu tugas saya, Pak Wakil dan Pak Kepala Dinas. Bukan tugas Direktur,” tandas Bupati Siswandi kepada sejumlah wartawan usai menggelar Sidak di RSUD Natuna beberapa waktu lalu.

Ia kemudian mengemukakan argumentasinya bahwa, tugas Direktur RSUD Natuna adalah memimpin, merawat dan mengelola RSUD sebaik mungkin.

Apabila tugas itu terganggu dengan kegiatan lain, ia mengaku pesimis rumah sakit akan dapat memberikan layanan yang prima kepada masyarakat.

“Maka karena ia sering berangkat, rumah sakit jadi kurang terurus. Jadi kayak gini lah jadinya,” ketus Bupati Siswandi.

Dengan sebab itu, pada kesempatan yang sama ia menegaskan, pihaknya akan melaksanakan evaluasi menyeluruh di RSUD Natuna.

“Ini akan saya evaluasi, mulai dari direktur, struktur organisasi, sistem layanan, sarana dan lain sebagainya. Pokoknya semuanya lah akan dievaluasi,” tegasnya.

Dikatakannya, layanan rumah sakit merupakan cerminan utama baik dan buruknya pemerintah daerah karena keberadaanya bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Maka rumah sakit ini wajah saya dan wajah Pak Wakil. Kalau ini baik maka baik juga nama kami, begitu juga sebaliknya. Oleh karenanya ini jadi prioritas kami,” pungkasnya. Laporan (Hardi/Fer).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *