Site icon IGN News

Hafizha Tinjau Program Pelayanan KB MOW Warga Bintan di RSRAT Tanjungpinang

Hafizha Ramadhani saat meninjau salah seorang warga Bintan yang mengikuti program MOW gratis di RSRAT Tanjungpinang, Rabu (4/9/2024)

BINTAN-ignnews.id – Hafizha Rahmadhani Ketua TP PKK Bintan meninjau pelaksanaan pelayanan KB Mantap MOW (Metode Operasi Wanita) yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bintan, Rabu (4/9/2024) di Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RSRAT) Tanjungpinang

MOW atau dikenal dengan nama tubektomi adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi. Cara yang dilakukan dengan mengoklusi tuba falupi (mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.

Pelayanan KB MOW telah dilaksanakan sejak 12 Agustus lalu. Target akseptor KB MOW Bintan berjumlah 66 orang. Dimana 58 akseptor diantaranya telah menjalani operasi, sementara 5 akseptor akan dioperasi pada hari ini. Sisanya 3 akseptor tidak dapat dilakukan operasi dikarenakan tidak lulus skrining akibat kista, kelebihan berat badan (overweight) dan terindikasi gangguan jantung. Sisanya 1 akseptor tidak dapat mengikuti operasi dikarenakan demam.

Hafizha yang hadir di RSRAT sempat menemui beberapa akseptor yang akan dioperasi. Dirinya berbincang sambil melemparkan canda untuk menguatkan mental para akseptor yang pertama kali melakukan operasi.

“Alhamdulillah dari hari pertama pelaksanaan semua berjalan lancar. Ada beberapa yang tidak bisa dioperasi karena alasan medis. Tim dokter juga sudah kita temui tadi dan semua sesuai dengan target waktu yang kita rencanakan,” kata Hafizha saat ditanyai disela kunjungannya.

Hafizha menilai program ini menjadi salah satu upaya untuk mengendalikan angka pertumbuhan penduduk demi pemerataan kesejahteraan. Di samping itu, juga ditegaskan bahwa MOW ini adalah kesukarelaan dari para wanita yang memang ingin menghindari kehamilan karena berbagai sebab. Seluruh masyarakat juga dihimbau untuk tidak sungkan jika ingin berkonsultasi dengan Dinas terkait maupun para Kader Posyandu untuk mengambil pilihan atau pun mengatur jarak kehamilan sesuai dengan rekomendasi medis.(Aan)

Exit mobile version