Kecamatan Status Perbatasan Butuh Sentuhan Pembangunan

Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris, SH saat membagikan seetifikat kepada warga Desa Sunggak Kecamatan Jemaja Barat. (foto Ignnews.id)
banner 120x600

Ignnews.id,Anambas-Kunjungan Kerja (Kunker) yang dilaksanakan oleh Bupati dan Wakil Bupati selama dua hari ditiga kecamatan yakni Kecamatan Jemaja, Jemaja Timur dan Jemaja Barat disambut antusias oleh warga disana, pembagian sertifikat gratis yang menjadi prioritas sekaligus menyampaikan terkait new normal tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) kategori Zona Hijau, Senin, 20/7/2020.

Desa Sunggak Kecamatan Jemaja Barat salah satunya desa yang dikunjungi rombongan Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Anambas yang didampingi oleh pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam membagikan sertifikat rumah/bangunan secara gratis.

“Alhamdulillah, sertifikat warga sudah didapatkan. Itu hanya untuk bangunan rumah. Untuk sertifikat lahan kebun milik warga akan kita usulkan lagi,”ungkap Kepala Desa Sunggak Kecamatan Jemaja Barat, Musmulyadi kepada Ignnews.id, Rabu (22/7/2020).

Ia juga berharap kepada Pemerintah Daerah KKA agar dapat segera menganggarkan kembali pembangunan akses jalan dari Desa Sunggak menuju Desa Impol Kecamatan Jemaja Barat. Dapat diketahui Kecamatan Jemaja Barat butuh anggaran pembangunan yang cukup besar sebab kecamatan ini baru dimekarkan satu tahun yang lalu.

“Masyarakat kami khususnya Desa Sunggak, meminta bahwa dapat kiranya dibangun akses jalan kedua desa itu sebagai peretas rentang kendali,” ujar dia.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris, SH mengatakan dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa terkait pembangunan akses jalan dari Desa Sunggak menuju Desa Impol telah dianggarkan di APBD tahun 2020 ini senilai Rp 5 Miliar untuk buka badan jalan.

Namun, akibat adanya wabah non bencana alam melanda dunia hingga Indonesia dan terhimbas KKA dan diperintahkan pula oleh Pemerintah Pusat agar dapat melakukan refocusing anggaran yang mengharuskan, memprioritaskan dan mengutamakan kesehatan masyarakat maka anggaran tersebut digeser untuk antisipasi penanganan Covid-19 ini.

“Awalnya kita sudah anggarkan Rp 5 Miliar. Tapi adanya covid-19 ini anggaran sebesar secara keseluruhan Rp 54 Miliar di geser untuk antisipasi penanganan covid-19. Kita pastikan programnya tidak hilang dan akan kita lanjutkan,” sebut Haris.

Tambahnya, Kecamatan Jemaja Barat ini memiliki keuntungan besar tersendiri dan ia yakin akan lebih pesat maju ketimbang kecamatan lainnya. Kenapa demikian, kecamatan ini distatuskan sebagai wilayah perbatasan. Oleh sebab itu, anggaran di pemerintah pusat terkait wilayah perbatasan sangat besar dan menjadi program prioritas negara.

“Kita usulkan pembangunan Kantor Camat Jemaja Barat diwilayah Perbatasan, Puskesmas Perbatasan, Kantor Polsek Perbatasan, Kantor Koramil Perbatasan, PLN Perbatasan dan sebagainya. Hal ini yang menguntungkan daerah ini menjadi program pemerintah pusat mulai dari desa dan kecamatan maupun daerah yang berstatus perbatasan akan di utamakan oleh pemerintah pusat,” ucap dia. (Fd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *