Site icon IGN News

Nelayan Takut Melaut Dapur Tidak Ngepul, Ada Apa?

Kapal motor nelayan saat sandar dipelabuhan Tarempa (foto Ignnews.id)

Ignnews.id,Anambas-Nelayan pancing ulur Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) mengeluhkan terkait penurunan pendapatan selama musim utara melanda di laut perairan anambas.

Helifiadi (40) ketika ditemui Ignnews.id mengatakan, bahwa dirinya merasa kualahan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sejak musim utara melanda. Keadaan gelombang dimusim utara cukup tinggi dan ini hampir tiga bulan berlangsung.

“Saya bekerja sebagai nelayan hampir 12 tahun. Saat musim utara melanda pasti akan terganggu pendapatan ekonomi keluarga,” ungkap Helifiadi sebagai nelayan pancing ulur, Kamis (3/12/2020).

Dirinya mengaku, jenis ikan yang dicarinya yakni ikan tongkol dan harganya juga lumayan tinggi sebab ikan tongkol ini manfaatnya banyak bagi masyarakat.

“Kalau tidak musim utara saya akan dapat ikan tongkol sekitar 100 Kg selama satu minggu dilaut. Kalau musim utara tidak banyak nelayan yang berani melaut. Lihat kondisi cuacalah kalau terpaksa harus turun juga,” ujarnya.

Lanjutnya, dengan ditambah masa pandemi melanda cukup merepotkan dirinya memutar otak dalam memenuhi kebutuhan hidup. Harga ikan pun mengalami penurunan sejak pandemi karena pembeli sepi dipasar ikan.

“Kalau dihitung hampir 50 persen pendapatan saya mengalami penurunan. Tapi untuk bertahan hidup, saya tetap berkerja sebagai nelayan,” sebut dia.

Ia mengatakan lagi, untuk pendapatan sebelum pandemi dan tidak ditambah musim utara, dirinya bisa menghasilkan uang sekitar Rp 1 juta selama seminggu.

“Cukup bagi saya sebanyak itu dan itu sudah dipotong operasional. Jarak tempuh melautpun hitungan puluhan mil dari pantai dan tidak jumpa dengan anak istri satu minggu lamanya. Itupun tergantung rezeki lagi,” pungkas dia. (Julina)

Exit mobile version