Sediakan Lahan dan DED, Lobi Anggaran Pusat

banner 120x600

ignnews.id,Tanjungpinang-Persoalan banjir di kawasan Kota Lama, tepatnya di Yudowinangun hingga Lapangan Sulaiman Abdullah sudah sering dikeluhkan warga.

Diperkirakan lebih dari 100 unit rumah tergenang di kawasan itu bila hujan turun disertai air laut pasang.

Waka I DPRD Tanjungpinang, Fathir menuturkan, sudah sejak lama, meminta pemerintah fokus menyelesaikan banjir. Bukan hanya di kawasan itu, namun di belasan titik lainnya.

Menurutnya, persoalan banjir di kawasan itu bisa selesai asalkan fokus menyelesaikan. Tentu membutuhkan anggaran menyediakan lahan dan DED. Sedangkan pembangunannya bisa colok anggaran pusat.

Bahkan sebelumnya, bersama Bidang SDA PUPR Tanjungpinang sudah bertemu dengan pihak kementrian meminta bantuan anggaran penyelesaian.

Syarat utamanya, Pemko Tanjungpinang perlu menyediakan lahan. Di kawasan itu nantinya akan dibuat kolam retensi. Terkait hal ini pun sudah berkomunikasi dengan kepala daerah untuk menyediakan .

Ia menuturkan, jika pemerintahan ini dianggap berhasil, Pemko harus menyelesaikan banjir.

“Penanganan banjir menjadi salah satu janji kampanye yang disampaikan kepala daerah,” ujarnya.

Terkait hal ini pun perlu terus diingatkan dan disampaikan berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Tanjungpinang lainnya. Seperti diketahui bersama, bila hujan deras disertai air laut pasang, maka ketinggian banjir bisa sepinggang orang dewasa.

Dituturkannya, ini tentu menjadi masalah dan sangat membebani masyarakat. Bila tidak bisa diselesaikan sekaligus melalui APBD Pemko dilakukan secara bertahap.

Bahkan ia meyakini, pusat melalui Satker BWS bisa memantu namun harus melengkapi syarat diminta.

Diantaranya, adanya pembebasan lahan bila agar bisa dibangun kolam retensi sebagai penampungan sementara bila hujan turun. Setelah itu air dialiri pembuangan terakhir yaitu laut.

“Kami sudah mensuveri beberapa lahan, ada dua lokasi yang cocok. Mudah-mudahan Pemko melalui APBD Perubahan tahun ini bisa mengalokasikan pembebasan lahannya,” tuturnya.

Terkait harganya, menurutnya masih masuk NJOB, pembehasan teknis bersama OPD terkait.

Dututurkannya, bahwa persoalan banjir masuk dalam skala prioritas yang diselesiakan pemerintah daerah melalui Perda RPJMD yang sudah disahkan.

Menuturkan, persoalan banjir yang masih menjadi momok warga sekitar. Ini yang perlu diselesaikan secara bertahap.

“Banjir menjadi persoalan yang masih perlu diselesaikan di luar hal lainnya. Perlu serius dan saya harap di masa pemerintahan sekarang bisa menampung dan menyelesaikan persoalan ini,” tuturnya.

Ia menuturkan ada beberapa titik banjir lainnya. Dianggap paling rawan berada di 14 titik. Diantaranya, Kawasan Cendrawasih, Sidojasa, Sidojadi, Sulaiman Abdullah, Jalan Pemuda, Suka Berenang, Kawasan Taman Harapan Indah, New City Bintan Plaza, Jalan Sri Andana, Kuantan, Pasopati atau kawasan bandara, Tugu Tangan dan Bandara Asri Jalan Nusantara. (dlp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *