Site icon IGN News

Upaya Pemerataan Akses Internet di Daerah 3T Khususnya Di Natuna, Ternyata Tidak Merata

Salah satu BTS yang telah dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika

Ignnews.id, Natuna – Rencana program pemerataan Sinyal yang dicanangkan Presiden Joko Widodo yakni membangun wilayah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T), terlebih di Kabupaten Natuna Kepri, ternyata belum dirasakan maksimal bagi masyarakat.

Terutama di ujung barat Natuna tepatnya di dua diwilayah Kecamatan Bunguran Barat tepatnya Desa Pian Tengah dan Desa Mekarjaya. Di dua desa yang terhitung masih satu daratan dengan ibukota Ranai Kabupaten Natuna, ternyata masih belum dapat merasakan nikmatnya memiliki akses internet memadai.

Kepala Desa Pian Tengah, Kecamatan Bunguran Barat, Abdulah menuturkan pihaknya sudah melakukan segala upaya dalam berkoordinasi dengan sejumlah instansi agar wilayahnya bisa merasakan hal yang sama dengan daerah lainnya.

Menurutnya, selama ini terkait jaringan telekomunikasi di Desa Pian Tengah masih jauh dari harapan yang diinginkan masyarakat. Hal ini lah yang menjadi dasar masyarakat Pian Tengah belum merasakan kemerdekaan akan internet.

Kepala Desa Pian Tengah, Kecamatan Bunguran Barat, Abdulah saat memberikan keterangan

“Sudah akses jalan rusak parah, ditambah lagi dengan jaringan telekomunikasi masih dibawah harapan masyarakat. Untuk internet saja sulit sekali,” ucap Abdulah Kades Pian Tengah kepada sejumlah media. Beberapa waktu lalu.

Hal senada juga disampaikan oleh Sulaiman warga Desa Selemam kecamatan Bunguran Timur Laut, mengatakan bahwa untuk jaringan internet sangat memperihatinkan. Padahal keberadaan base transceiver station (BTS) 4G tidak jauh dari lokasi masyarakat.

“Pembangunan BTS itu, kalau tidak salah pada tahun 2021 lalu. Namun hingga kini jaringan internet diwilayah kami masih saja lemah atau lemot,” ungkap Sulaiman saat ditemui di jalan Soekarno-Hatta, Ranai. Senin (20/2/2023).

Sulaiman juga mengatakan, dengan adanya pemberitaan disejumlah media terkait dugaan korupsi pengadaan tower base transceiver station (BTS) 4G yang dikerjakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, tidak berimbas dengan layanan yang seharusnya masyarakat dapatkan.

Ia berharap, adanya perhatian dari instansi terkait untuk bisa memaksimalkan jaringan internet diwilayah Desa Selemam. Terlebih masyarakat juga dapat merasakan jaringan yang sama dengan di Ibukota Ranai.

“Semoga saja permasalahan jaringan internet diwilayah kami bisa menjadi perhatian bagi pemerintah. Ditambah akses internet bisa menjangkau daerah pelosok,” harapnya. Laporan (Hardiansyah).

Exit mobile version