Adies Saputra: Bappeda Canangkan Permodelan Pembangunan Daerah Mendukung Kawasan Ramah Anak

Kepala Balitbangpeda Kabupaten Kepulauan Anambas, Adies Saputra ketika ditemui dalam ruang kerjanya (foto ignnews.id)
banner 120x600

IGNNews.id,Anambas- Ruang terbuka publik dinilai perlu. Sebagai salah satu kawasan berkumpul dan rekreasi keluarga. Bahkan, meyakini 30 persen fasilitas pembangunan dinikmati anak-anak. Maka perlu didirikan konsep mendukung kawasan ramah anak.

Terkait hal ini, Bappeda Anambas sudah menyiapkan permodelan ruang terbuka publik atau taman di tiga kecamatan besar yang ada di kabupaten kepulauan Anambas.

Kepala Bappeda Anambas, Adies Saputra menuturkan, pihaknya menyediakan konsep. Ini yang harus diikuti oleh pengembang atau pihak lainnya kedepan.

Ini merupakan salah satu kriteria daerah menerima penghargaan kota layak anak, tersedianya ruang terbuka publik.

Mewujudkan hal ini, ia pun menilai perlu peran serta berbagai pihak. Utamanya perangkat kecamatan dan desa. Memastikan setiap pembangunan memiliki area publik ramah anak-anak.

Serta meminta pihak swasta yang melakukan pembangunan, memperhatikan fasilitas buat anak-anak.

Dinilai, program ini mendukung pusat melalui Kementerian Perempuan dan Anak. Upaya menyediakan area khusus bersantai keluarga.

Adies menuturkan, Bappeda adalah sebagai lending sektornya. Bukan pelaksananya.

“Saya sebagai ketua gugus tugas kabupaten Layak anak. Selain itu OPD yang mendukung tentu Dinas sosial Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan dan lain-lainnya,” ucapnya.

Kabupaten Layak anak bukan hanya fasilitas saja. Bukan hanya taman bermain tapi juga ada program dasar salah satu nya dinas pendidikan dan dinas kesehatan, seluruh kecamatan dan seluruh desa.

Untuk diketahui, ada empat tingkat klasifikasi penghargaan kota layak anak. Pertama, tingkat Pratama, Madia, Mindia dan Utama.

“Alhamdulillah, Anambas memperoleh predikat pertama yaitu Pratama,” ucapnya.

Meraih ini, pemerintah melalui OPD terkait sudah membentuk yang namanya forum anak, baik di tingkat kabupaten sampai ke tingkat kecamatan.

Kemudian forum anak bukan hanya sekedar di bentuk tapi juga di ikut sertakan di dalam kegiatan-kegiatan pemerintah daerah.

Kemudian sudah ada peraturan-peraturan yang berkenaan dengan kabupaten layak anak.

Misalnya ada peraturan bupati, ada SK-SK yang mendukung pemerintah daerah itu mempunyai kepedulian atau Pro dengan anak dan perempuan.

Selain itu, mempunyai fasilitas seperti taman bermain. Diantaranya, Taman Bermadah. Kemudian tersedia tempat bermain anak yaitu sedikit di Batu Lepe.

Tambahnya, kedepan menargetkan naik kelas. Sebab sudah dua kali dapat Pratama. Harapannya menuju klasifikasi Madia, dan tembus ke utama ini butuh perjuangan yang ekstra.

“Kalau kita mau naik kelas artinya persarat yang ditetapkan harus penuhi. Tentu lebih berat lagi. Contohnya di setiap ruang publik seperti pelabuhan, pasar, bandara itu harus di sediakan tempat untuk anak. Saat ini, belum ada. Ini lah kekurangan kita,” ucapnya.

Ia pun mengaku sudah mengirim surat edaran ke pihak bandara, pelabuhan bandara Letung untuk kedepan bisa menyediakan hal tersebut.

Dituturkannya, pihaknya pun berupaya menyediakan fasilitas publik ramah anak. Contohnya adalah masjid ramah anak, kantor ramah anak dan lainnya.

“Jadi tidak boleh ada kegiatan merokok di kantor, di masjid dan di taman kanak-kanak,” paparnya.

Kemudian juga harus ada perlindungan anak. Untuk Anambas sudah ada lembaga KPPAD.

Tujuan lembaga ini, memberikan pendampingan kepada anak dan perempuan yang memiliki persoalan.

Pihaknya pun akan menyediakan area untuk orang dewasa contohnya, di bangun jalan untuk penguna kendaraan, bangun fasilitas kantor dan smoking area.

“Inikan untuk orang dewasa dan di bangun tempat nongkrong seperti Batu Tompak Tiga. Jadi dipisahkan ruang anak dan dewasa,” paparnya.

Kedepan, pihaknya juga akan melaksanakan aksi korfregensi stanting ini pun salah satu bagian meningkatkan predikat Kota Layak Anak.

Salah satu caranya, gerakan Anambas sehat dan juga stanting. Dalam waktu dekat melakukan pengukuran serentak seluruh Balita yang ada di kabupaten kepulauan Anambas. (Fendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *