Dinkes Terkesan Lamban Adakan Puskel Laut

Puskel Husada 001 terbakar pada bulan Juli 2020 silam, saat ini belum ada penggantinya (foto Istimewa)
banner 120x600

Ignnews.id,Anambas-Sejak terbakarnya speedbout atau Puskel milik UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarempa Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) pada bulan Juli 2020 silam membuat para pasien yang berada di desa-desa yang jarak tempuh jalur laut merasa kesulitan dan cemas.

“Kemarin, kabarnya ada pasien dari Desa Kiabu butuh pelayanan kesehatan RSUD dengan cepat. Namun untuk mengakut pasien dengan Puskel jalur laut mengalami kendala, akibat puskel yang baru belum ada. Kami nilai Dinkes terkesan lamban lakukan antisipasi penanganan,” kata Syarial salah seorang warga anambas ketika ditemui Ignnews.id, Kamis (5/11/2020).

Mestinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas harus segera lakukan antisipasi terkait ambulance laut ini. Diketahui penduduk anambas domisili diantar pulau dan sangat membutuhkan transportasi cepat.

“Kalau menunggu pembelian puskel baru tentu butuh proses. Calon pasien tidak menunggu puskel itu dan entah kapan diadakan lagi. Mestinya harus cepat dan tanggap,” sebut dia.

Tambahnya, hingga saat ini dirinya tidak mengetahui secara pasti apa yang dilakukan oleh pihak Dinkes dalam mengantisipasi jika warga membutuhkan pelayanan kesehatan yang bersifat mendesak dan harus segera di rawat ke RSUD Tarempa maupun RSUD Palmatak.

“Saran saya, Dinkes harus sewa speedbout untuk pengganti Puskel laut. Kalau menunggu ya sulit lah,” ucap dia.

Sementara itu, Israwijaya selaku Kepala Bidang Pelayanan Sumber Daya Kesehatan mengatakan, rencananya kapal puskesmas keliling Husada 001yang terbakar empat bulan yang lalu segera diganti.

“Akhir November 2020 kapal Puskel yang baru akan segera beroperasi,” sebut dia.

Pengadaan Puskel ini disiapkan sebagai transportasi Keliling untuk mempermudah rujukan pasien ke luar Tarempa.

“Puskel ini nanti akan melayani pasien rujukan, pasien dari pulau yang tidak ada transportasi untuk berobat, puskel ini hanya bisa digunakan di sekitar Anambas saja,” jelas dia. (Julina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *