Anambas Berduka Atas Kehilangan Tokoh Sentral BP2KKA

Foto Abdul Haris ketika bertandang ke rumah almarhum Profesor Muhammad Zen di Bandung pada tahun 2019. (foto istimewa)
banner 120x600

ignnews.id,Anambas-Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas bisa dikatakan saat ini sedang berduka dikarenakan tokoh sentral Badan Perjuangan Pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas (BP2KKA) telah meninggal dunia pada tanggal 31 Mei 2021 di Kota Bandung dalam usia 82 tahun.

Siapakah sosok tersebut yakni Profesor Muhammad Zen lahir di Tarempa, 27 Mei 1939 dan wafat di Bandung, 31 Mei 2021. Beliau dimasa hidupnya cukup pamiliar dimata masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas dan beliau juga sebagai Ketua Umum BP2KKA.

“Almarhum semasa hidupnya adalah seorang pendidik dan Peneliti serta penulis diberbagai jurnal kampus. Beliau seorang tokoh yang sangat komunikatif, ramah, menjunjung tinggi adat istiadat, berprilaku dan berkarakter. Siapapun ditemuinya meskipun berbeda usia tetap diayomi dengan santun,” ungkap Muhammad Fadil Hasan selaku Humas BP2KKA kepada ignnews.id, Senin (1/6/2021).

Dirinya juga mengatakan, bahwa sosok beliau selalu dan tetap menjadi kenangannya. Tidak dapat dipungkiri almarhum sangat memberikan inspirasi untuk dirinya yang selalu bersikap sederhana, supel dan membaur dan tidak pernah mengeluh.

“Beliau cukup tangguh, apalagi saat-saat perjuangan pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas silam. Tentu tidak mudah menjadi sosok seperti beliau,” kenang Fadil.

Dirinya juga mengatakan lagi, bahwa almarhum Prof. M Zen juga sebagai tokoh pejuang Pembentukan Provinsi Kepri. Almarhum adalah Profesor yang pertama asal Kabupaten Kepulauan Anambas.

“Ilmu sosial dan pedagogi serta Aqua Cultura dalam penelitian suku laut di Mengkait dan situs situs bersejarah di Kepri termasuk di anambas.termasuk beberapa tahun yang lalu menjadi Ramai dan viral tentang Kuburan Puskesmas di Terempa ( Sekarang RSUD Anambas )Semasa hidup dan waktu sakit sakitan almarhum selalu memikirkan kemajuan dan perkembangan anambas walaupun beliau jauh nan di sana (Bandung) beliau sangat fokus, konsen dan optimisme serta prospek kemajuan tentang anambas pada masa masa yang akan datang untuk generasi anak cucunya kelak,” ucap dia lagi.

Sementara itu Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris,SH ketika dikonfirmasi ignnews.id mengatakan, bahwa sosok almarhum Profesor Muhammad Zen memiliki karekter yang gigih dan ikhlas dalam memberikan suatu edukasi baik dibidang pendidikan maupun ilmu lainnya.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas merasa kehilangan sosok tokoh dan sekaligus orang tua yang sebagai panutan bagi para generasi penerus membangun negeri ini. Haris juga mengatakan bahwa almarhum masih ada keterkaitan tali persaudaraan dari darah orang tua laki-laki dengan almarhum.

“Beliau juga ada tali persaudaraan dekat dengan saya. Sebelah bapak saya. Dirinya terakhir melakukan kontak dengan almarhum pada saat pencalonan sebagai Bupati Kepulauan Anambas belum lama ini. Dan pada tahun 2019 saya bersama istri saya bertandang ke rumah beliau yang terletak di Kota Bandung,” ujarnya.

Kata Abdul Haris, dirinya juga mengatakan bahwa almarhum patut dicontohi dalam melaksanakan perjuangan dengan sikap yang ikhlas dan berkarekter yang gigih. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas juga telah menyematkan nama beliau di salah satu ruangan Kantor Bupati Kepulauan Anambas lantai III yakni ruangan Profesor Muhammad Zen.

“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas berserta keluarga besar turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Profesor Muhammad Zen. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT,” tutupnya. (Redaksi)

SELAMAT JALAN SANG PROFESOR PUTRA TERBAIK ANAMBAS

KAMI YANG MASIH HIDUP AKAN TERUS MELANJUTKAN DAN MENGGELORAKAN SEMANGAT PERJUANGAN, AMANAH DAN CITA CITANYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *