Desa Ulu Maras Langganan Banjir Ketika Hujan Turun, Ada Apa?

Tim BPBD Kabupaten Kepulauan Anambas saat evakuasi korban banjir di Desa Ulu Maras Kecamatan Jemaja Timur (foto istimewa)
banner 120x600

ignnews.id,Anambas- Hujan deras yang berakibat meluapnya aliran sungai air terjun Naraja dan Bendungan Dapit berdampak banjir di Desa Ulu Maras, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Jumat (20/8) pukul 02.00 WIB dini hari.

Hujan dengan intensitas lebat tersebut, menyebabkan debit aliran sungai air terjun neraja dan bendungan dapit di Desa Ulu Maras meningkat.

Melalui Kalaksa BPBD Kabupaten Kepulauan Anambas, Syarif Ahmad ketika dihubungi ignnews.id menyampaikan, berdasarkan hasil observasi Tim BPBD di lapangan pada pukul 09.00 WIB, limpahan air dari kedua sumber tersebut telah membanjiri rumah
warga dan badan jalan sekitar di Desa Ulu Maras.

Namun, lanjut Syarif, genangan air tersebut belum sampai masuk ke dalam rumah warga Seiring dengan intensitas hujan yang belum menurun.

Pada pukul 14.00 WIB, genangan air sudah mencapai ke dalam rumah beberapa warga.

Sehingga beberapa warga harus dievakuasi, ke rumah kerabatnya yang tidak terdampak banjir.

“Pukul 16.00 WIB, genangan air mulai surut seiring dengan menurunnya intensitas hujan. Nah, banjir di Desa Ulu Maras telah surut total sekitar pukul 23.00 WIB,” ujar Syarif.

Lanjut Syarif, informasi cakupan lokasi berdasarkan hasil tinjauan lapangan serta pengumpulan informasi dari berbagai sumber dilaporkan, bahwasanya banjir di Desa Ulu Maras terjadi di beberapa cakupan lokasi.

Diantaranya Jalan Bayur di Dusun 11, RT003 RW002, Jalan Air Maras di Dusun I RT001 RW001, Jalan Selubung di Dusun I RT002 RW001, Jalan Bukit Kute di Dusun 4 RT007 RW004, Jalan Bayur Dusun II RT003 RW002, Jalan Datuk Kaya di Dusun 11 Maskota RT003 RW002, Ulu Maras Pantai di Dusun 3 RT005 RW003, Jalan Air Tikung Dusun II, RT006 RW002, Dapit, Dusun 4 RT008 RW004.

Kejadian bencana yang terjadi pada tanggal 20 Agustus 2021 dibeberapa lokasi di Desa Ulu Maras Kecamatan Jemaja Timur, telah menimbulkan berbagai dampak.

“Ketinggian genangan air bervariasi di setiap lokasi dimana ketinggian air tertinggi tercatat setinggi dada orang dewasa,” kata dia.

Adapun laporan yang berhasil dihimpun tidak ada korban jiwa, bahkan korban hilang atau luka berat dan ringan juga nihil.

Hanya saja, warga yang terdampak berjumlah 66 jiwa dari 15 Kepala Keluarga (KK).

Masyarakat yang terdampak dari 15 KK secara keseluruhan, terdapat tiga KK yang dievakuasi untuk mengungsi ke rumah kerabatnya yang tidak terdampak banjir.

Namun saat ini, tiga KK tersebut telah kembali ke rumah masing-masing.

Adapun tiga KK tersebut diantaranya mengalami kerusakan sarana dan prasarana rumahnya yakni perabot rumah tangga dengan total kerugian Rp31 juta lebih.

Selain itu perkebunan, pertanian, peternakan, tambang dengan total nilai kerusakan Rp30 juta.

Dampak lainnya, kerusakan peralatan sekolah mencapai Rp12 juta dan bila ditotalkan kerugiannya sebesar Rp73.600.000.

Upaya penanggulangan bencana yang telah dilaksanakan yakni pendirian pos lapangan, melakukan evakuasi warga ke tempat yang aman dari banjir, menyalurkan bantuan sembako dan logistik penanggulangan bencana dengan total nilai sebesar Rp42.803.040,- (Empat Puluh Dua Juta Delapan Ratus Tiga Ribu Empat Puluh Rupiah).

Adapun dengan rincian sebagai berikut: Nama Barang Volume Satuan 1 Sembako (BPBD Prov).

Sebanyak 15 paket, paket sandang ada 15 paket, selimut 15 pcs, family kit ada 15 paket, paket kebersihan keluarga 15 paket, kidsware 3 paket, beras 10 kilogram (kg) 15 paket, telur ayam 30 papan, indomie 15 kardus, sarden kaleng besar 45 kaleng, sarden kecil 15 Kaleng, roti 75 paket, kopi bubuk 500 gram 30 Bungkus, tepung 30 paket, sirup Marjan 30 botol, sabun mandi 45 bungkus, sabun cuci baju 45 bungkus, sabun cuci piring 30 paket, susu kental manis 30 kaleng, pampers bayi 3 paket, susu bayi 3 paket.

Pihak-pihak yang terlibat yakni anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, Camat Jemaja Timur beserta jajaran, TNI / POLRI, Kepala Desa Ulu Maras beserta jajaran, TRC BPBD wilayah kerja Kecamatan Jemaja Timur dan Kecamatan Jemaja, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Jemaja Timur, masyarakat Desa Ulu Maras.

Syarif menambahkan, terkait peralatan dan perlengkapan BPBD KKA dalam menghadapi bencana sampai saat ini memang kondisinya masih sangat minim.

“Kita masih terus mengupayakan permohonan proposal bantuan peralatan dan perlengkapan ke BNPB Pusat, BPBD Provinsi Kepri maupun ke Pemda KKA. Namun dengan keterbatasan kondisi keuangan pemerintah. Permohonan kita masih belum dapat dipenuhi,” terangnya.

Harapan Syarif kepada masyarakat yang terdampak bencana, bahwa bencana adalah urusan semua pihak terkait dan urusan becana masyarakat Jemaja Timur bukan cuma BPBD, Pemerintah Daerah dan pusat.

Selanjutnya, untuk meminimalisir dampak kerugian yang terjadi bersama-sama bergotong- royong untuk membersihkan saluran air dari sampah dan endapan yang menghambat arus aliran air.

“Selain itu, meningkatkan koordinasi dan kerjasama semua pihak dan memohon perlindungan dijauhkan dari bencana kepada Allah Yang Maha Kuasa,” ucap Syarif Ahmad S.E.

Disaat bersamaan, Agus ilham selaku Korlap BPBD Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas mengatakan, pihaknya di lapangan masih banyak kekurangan contoh seperti alat transportasi memang tidak ada sama sekali.

“Harapan saya mohon dibantu. Kami Tim BPBD Jemaja Timur membutuhkan seperti perahu karet untuk evakuasi warga yang terkena banjir, motor atau mobil untuk kami mengangkut barang-barang warga yang terkena banjir. Paling penting adalah, ketersediaan tenda untuk pengungsian para warga yang rumahnya terkena banjir,” ucap Agus. (Fnd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *