Diduga Proyek Siluman Hampir Roboh Tidak Terawat

Bangunan yang dibangun pada tahun 2014 kuat dugaan tidak pernah ditempati (foto ignnews.id)
banner 120x600

ignnews.id,Anambas-Diduga proyek siluman yang dibangun pada tahun 2014 di Dusun Dapit Desa Ulu Maras Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau belum pernah ditempati oleh pihak pemerintah setempat akibat mengalami persoalan dengan sejumlah masyarakat.

Bangunan gedung yang kokoh tersebut pada masanya, namun kini sudah hampir roboh dan rusak akibat dimakan usia dan diketahui tidak pernah ditempati atau dirawat.

“Kalau tidak salah pembangunan gedung tersebut dilaksanakan oleh salah satu perusahaan dan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kepri yang lebih mengetahui terkait status bangunan tersebut. Pihak perusahaan selaku kontraktor kerja masih berhutang dengan masyarakat baik itu dari bahan material hingga upah kerja,” ungkap Buchari salah seorang masyarakat yang dihutangi oleh kontraktor saat itu ketika media ignnews.id ini melakukan pemantauan dilapangan, Sabtu (5/6/2021).

Dirinya juga tidak menyangka akan dibohongi oleh pihak kontraktor, upaya ketika itu untuk menagih dan menunggu janji dari mereka hingga kini tidak pernah ada titik terangnya.

“Sekitar Rp 60 juta uang saya di pakai mereka untuk membangun proyek tersebut. Saya berharap kepada aparat penegak hukum dapat menelusuri persoalan ini. Kami nilai anggaran pembangunan ini dibangun menggunakan uang rakyat akan tetapi tidak dapat dimanfaatkan bahkan tidak fingsikan. Artinya kami nilai proyek ini bisa dikatakan proyek siluman,” ucapnya.

Kata dia, bukan dirinya saja yang menjadi korban penipuan ini, sahabatnya juga mengalami hal yang sama, sekitar Rp 30 juta uang sahabatnya dipakai mereka ini.

“Saya hanya berharap dari dahulu agar uang saya tersebut dikembalikan. Tolong pak, kami orang susah,” tutur dia.

Pantauan media ignnews.id dilapangan, bangunan tersebut sudah terlihat usang dan bangunannya juga sudah terlihat rusak bagian atasnya dan telah terlindung oleh semak belukar. (Fendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *