DP3APM Pemko Siapkan Program Internet Sehat

Kepala DP3APM Kota Tanjungpinang, Rustam ketika ditemui
banner 120x600

“Terus Berupaya Atasi Persoalan Terhadap Anak”

ignnews.id,Tanjungpinang- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Tanjungpinang, menyiapkan program internet sehat sebagai upaya dalam memberikan perlindungan sekaligus pendampingan terhadap anak yang menjadi korban tindak kekerasan dan seksual.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala DP3APM Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang, Rustam kepada ignnews.id, Selasa (22/6/2021)

Terkait program internet sehat untuk anak tersebut, kata dia, merupakan salah satu upaya perlindungan terhadap anak yang jadi korban tindak kekerasan dan seksual sebagai salah satu bentuk edukasi.

Dengan adanya pendampingan psikologis bagi anak yang menderita trauma sehingga anak tersebut bisa sembuh.

“Untuk mengoptimalkan langkah dalam memberikan pendampingan terhadap anak, kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam memberikan pengobatan dan perawatan sampai korban anak sembuh, ” jelas Rustam.

Selain itu, lanjut dia, juga bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk memberikan kesejahteraan jaminan sosial bagi korban.

Rustam menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Kantor Urusan Agama untuk memberikan bimbingan bagi calon orang tua dalam memberikan pengajaran terkait perlindungan untuk anak nantinya.

Sehingga, para calon orang tua memahami dan mengerti terkait apa saja perlindungan yang harus diberikan kepada anak mereka nantinya.

Rustam juga mengungkapkan data terkait tindak kekerasan kepada perempuan dan anak selama periode tahun 2020-2021.

Tercatat, untuk tahun 2020 ada 74 orang dan tahun 2021 sampai bulan Mei lalu ada 23 orang.

Sedangkan untuk kekerasan seksual terhadap anak, pada tahun 2020 tercatat 20 orang dan 2021 hanya 6 orang.

Rustam pun berharap perlindungan yang diberikan kepada korban didukung juga oleh pengawasan orang tua terhadap anak.

“Karena orang tua lebih leluasa untuk memantau anak-anaknya. Apabila sifat anak berubah, yang semulanya ceria lalu menjadi pemurung. Maka dari itu, orang tua lebih dekat dengan anak tersebut mencari untuk tahu ada persoalan apa yang sedang dihadapi anaknya,” tutup Rustam. (Wahyudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *