Hasil Panen Melimpah, Petani Bingung Memasarkannya

Heriyati selaku petani saat usai memetik hasil tanamannya di Desa Bukit Padi Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas (foto ignnews.id)
banner 120x600

ignnews.id,Jemaja-Dengan menurun daya beli masyarakat di masa pandemi covid-19 saat ini, hasil tanaman petani terancam menumpuk tentu nilai harga juga akan berdampak mengalami penurunan, salah seorang petani cabe Desa Bukit Padi, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) bingung memasarkan hasil tanaman pasca panen.

Heriyati ketika ditemui ignnews.id dilokasi kebun mengatakan, saat ini dirinya bersama suaminya sedang memetik hasil tanaman cabe merah yang mencapai ratusan kilogramnya. Dirinya berencana akan menjual ke ibukota kabupaten dengan menempuh jalur transportasi laut dari lokasi panennya.

“Bukan hanya kami saja yang sedang panen cabe saat ini, masih banyak petani lainnya lagi. Kami bingung memasarkan hasil tanaman tersebut,” kata Heriyati selaku petani kebun ketika ditemui ignnews.id, Senin (31/5/2021).

Harga cabe merah yang dibandrolnya senilai Rp 40 ribu perkilonya dengan mengambil dilokasi kebun. Namun jika disuplai akan ditambahkan biaya transportasi.

Dirinya mengungkapkan, bahwa saat ini stok hasil tanaman seperti cabe sudah menumpuk dan tentu diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas khususnya dinas terkait ikut andil mencari solusi yang akan dihadapi pihaknya.

“Saat ini kami selalu mengalami kesulitan dalam pemasaran sebab tidak ada yang menampungnya. Jika petani beras sudah ada yang menampung dan mereka tidak mengalami kesulitan lagi,” ucapnya.

Tambah dia, untuk ketersedian bahan baku hasil pertanian di Desa Bukit Padi saat ini bisa menyuplai sejumlah bahan komuditi seperti beras, cabe, jagung, sayur mayur bahkan buah-buahan seperti semangka dan lainnya.

“Kami siap menyuplai untuk kebutuhan pedagang. Di Desa Bukit Padi jumlah petani dan lahannya cukup banyak ketimbang di wilayah lainnya di Kabupaten Kepulauan Anambas,” ucapnya.

Terpisah, Janak selaku Ketua Kelompok Tani Makmur Jaya mengatakan, bahwa petani kebun seperti cabe, jagung, buah-buahan dan sayur mayur masih mengalami kendala terkait persoalan pemasaran. Hal itu tidak adanya penampung yang tetap untuk menjamin hasil pertanian yang dipanen oleh para petani.

“Untuk perhatian Pemkab Kepulauan Anambas terkait bantuan sudah sangat cukup. Saya mengapresiasinya. Saya juga bekerja sebagai petani dengan memiliki lahan setengah hektare. Alhamdulillah, lahan sudah milik sendiri,” tutur dia.

Lanjut dia, dirinya juga mengatakan bahwa dirinya telah lama menunggu awak media ignnews.id berkunjung ke lokasi kerjanya, akhirnya kini terjadi juga.

“Jujur saja, saya sudah lama menunggu awak media ignnews.id sudi mampir ke lokasi kerja kami. Mudah-mudahan melalui media ini harapan kami bisa diwujudkan oleh Pemkab Kepulauan Anambas,” ucap dia.

Sedangkan, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (DPPP) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), Effi Sjuhairi mengatakan, bahwa pemerintah belum bisa menjamin terkait hal tersebut. Akan tetapi hal ini telah dibicarakan dengan kepala daerah dan wakil kepala daerah.

“Solusi terkait hal ini sudah dibicarakan. Namun saya juga harus bisa menjamin kepada penampung bahwa petani Desa Bukit Padi bisa menyuplai secara terus menerus bahan komuditi yang dibutuhkan oleh pasar,” ungkap dia.

Effi mengungkapkan, jika terjadi penurunan harga ini diduga akibat stok barang yang cukup banyak, lantaran sudah memasuki masa panen. Di sisi lain, daya beli masyarakat juga masih belum begitu tinggi.

“Daya beli masyarakat itu sekarang masih menahan dan tidak jor-joran karena masih pandemi,” ucapnya.

Selain itu, ia menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 ini setidaknya juga turut mempengaruhi pola berbelanja langsung ke pasar ataupun kebutuhan bahan baku dari sektor penjualan kuliner.

“Mungkin sekarang juga tidak semua rumah makan, hotel atau penjual lainnya belum normal. Jadi pembeliannya masih belum banyak,” tutup Effi ketika dihubungi melalui telepon selulernya. (Fendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *