Jaga Pola Makan, Hindari Hipertensi

Tampak foto UPT RSUD Jemaja, Anambas, Kepri
banner 120x600

IGNNews.id,Anambas-Terdata pasien rawat inap di RSUD Jemaja, pada Januari dan Febuari mendominasi sakit hipertensi dan sesak nafas.

Begitu juga dengan rawat jalan yaitu tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Direktur RSUD Jemaja, Dian Tamalia Rumoga, SMK menuturkan, hipertensi bisa disebabkan pola makan. Maka, bagi masyarakat diharapkan memperhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh.

Bagi penderita, diharapkan mampu menjaga makanan. Utamanya jangan berlebihan memakan berbagai jenis seafood. Serta santan, daging dan lainnya.

“Intinya makan seafood tentu boleh namun jangan berlebihan. Ini perlu dijaga,” ucapnya saat berjumpa di ruangan kerjanya, Kamis (24/2/22) siang.

Ia menuturkan, sesak nafas bisa disebabkan beberapa hal. Penting bagi pasien memperhatikan dan berupaya menghindari pemicunya.

Terkait pelayanan menyeluruh, menurutnya mengacu dari Undang-Undang No 44 tentang rumah sakit.

Telah tertuang, berbagai pelayanan medis bisa dilakukan. Terbaru, pihaknya menyediakan pelayanan fisioterapi.

Bagi pasien yang mengalami gangguan pada sendi dan saraf bisa ditangani oleh tenaga handal dibidangnya.

“Kami memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap, isolasi rawat darurat dan di samping itu juga ada pelayanan penunjang lainnya,” tuturnya.

Ditambahkannya, juga ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien terpapar virus Corona.

Terkait jumlah tenaga medis, Dian menuturkan terdiri dari dua dokter spesiali. Tiga dokter umum dan tiga dokter intership atau magang di bawah pengawasan dokter senior. Selain itu, ada satu dokter gigi.

Dituturkannya, mengenai dokter intership merupakan bantuan dari Kemenkes RI. Programnya berakhir, Mei mendatang.

Ia menuturkan, tersedia 25 perawat dan 8 orang bidan.

“Saat ini kami masih kekurangan perawat apalagi pas saat menangani pasien Covid-19. Terkait hal ini kami sudah sampaikan ke Dinas Kesehatan Anambas,” paparnya.

Dia menambahkan, tersedia fasilitas 41 tabung oksigen. Terdiri dari 35 tabung ukuran besar dan enam ukuran kecil.

“Kalau untuk tabung oksigen InsyaAllah mencukupi untuk di RSUD Jemaja, karena di setiap Puskesmas mereka ada tabung dan stok oksigennya juga,” tuturnya.

Terkait sarana di dalam ruangan, ia menilai sebagian perlu perbaikan.
Salah satu contoh radiorogi.

Terkait hal ini pun sudah disampaikan ke dinas. Meminta mendata tenaga ahli dibidang itu memperbaiki.

“Tidak bisa sembarang, harus ahli dibidang itu,” tuturnya.

Ia pun menjelaskan, kini tersedia 12 unit ruangan. Dengan status rawat inap di kelas 3 semua. Serta 12 unit ruangan Poli.

Mulai dari, ruangan UGD, Kebidanan, rawat jalan, laboratorium, poli gigi, gizi, ambulans dan laundry serta lainnya.
Disinggung mengenai ketersediaan obat-obatan, ia menilai masih berkoordinasi dengan Dinkes Anambas.

“Kami belum membentu BLUD. Jadi stok obatnya dari Dinkes Anambas,” ucapnya.

Bila obat tertentu habis, biasanya menyurati dinas terkait. Tak menutup kemungkinan meminjam ke Puskesmas terdekat.

“Paling sering kosong anti nyeri, batuk, pilek dan beberapa lainnya. Kalau habis disurati dinas atau meminjam ke Puskesmas,” papar Dian. (Fendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *