Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Hikmat Aliansyah
Ignnews.id, Natuna – beredar kabar di masyarakat tentang adanya warga Natuna meninggal dunia di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) diakibatkan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal ini jelas membuat resah bagi masyarakat lantaran penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, sangat berbahaya jika tidak langsung ditangani dengan baik.
Penyakit DBD ini membuat penderitanya mengalami gejala nyeri hebat, terutama pada tulang dan persendian, yang terasa seolah-olah mau patah.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2023, terdapat sekitar 114.720 kasus DBD dengan 894 kematian. Kebanyakan kasus tersebut disebabkan oleh komplikasi yang mengakibatkan kerusakan organ, seperti hati, jantung, dan paru-paru.
Namun untuk kasus DBD di Kabupaten Natuna yang berujung maut pada penderitanya dan sempat membuat heboh dinyatakan belum ada hingga saat ini. Hal tersebut dibantah langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Hikmat Aliansyah.
“Berdasarkan data yang kami terima untuk warga yang meninggal akibat DBD sampai saat ini tidak ada,” tegas Hikmat Aliansyah kepada media ini. Selasa (21/5/2024).
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi diterima bahwa pasien yang meninggal dunia tersebut, dikarenakan komplikasi lain dan bukan diakibatkan oleh DBD.
“Sesuai data pasien mulai sakit tanggal 29 april lalu dan dirawat selama seminggu diakibatkan DBD dan sempat pulang,” jelasnya.
Hikmat mengaku, bahwa untuk jumlah kasus DBD yang berhasil ditangani hingga saat ini ada 51 kasus. Sedangkan untuk jumlah yang mengalami perawatan di RSUD Natuna ada 3 orang diantaranya 1 pasien Interna, dan dua Anak-anak.
“Jadi kita tegaskan lagi bahwa tidak ada pasien yang meninggal akibat DBD. Untuk tahun lalu kita tidak ada kasus DBD,” ujarnya.
Namun Hikmat tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dengan selalu menjaga pekarangan rumah dari genangan air yang membuat berkembangbiaknya jentik nyamuk.
“Selain itu, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien hingga saat ini yaitu dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang Barang Bekas),” pungkasnya. Laporan (Hardiansyah).