“Kami Minta Bapak Itu Turun langsung, Jumpai Kami Petani Ini, Jangan Terima Laporan Saja Pak”

Istri dari Kasmin saat memetik hasil kebun yang diolahnya ketika ditemui ignnews.id
banner 120x600

ignnews.id,Anambas-Tidak pernah lagi mendapatkan bantuan berupa pupuk baik itu dari pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten, saat ini penderitaan semakin bertambah dengan harga jual tanaman mengalami penurunan dan ekonomi semakin merosot setiap tahunnya.

“Bersyukur masih bisa bertahan hidup dengan seadanya. Kini tanaman yang kami jual mengalami penurunan harga, masa pandemi covid-19 membuat seluruh sektor ekonomi mengalami dampak negatifnya,” ungkap salah seorang petani kebun Kasmin yang mengolah lahan milik orang lain di sekitar Desa Genting, Air Bini, Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas, kemarin.

Kasmin bersama istrinya saat ditemui ignnews.id di kebunnya mengatakan, bahwa tanaman yang diolahnya seperti buah timun, buncis, cabai, pare, sayur kangkung, bayam dan cabe. Dirinya tidak ingin menyerah dengan kondisi keadaan masa pandemi covid-19 yang serba sulit dialami seluruh masyarakat, oleh karena itu, dirinya masih tetap bertahan untuk tetap menjadi petani kebun.

“Sudah hampir 15 tahun saya berkebun dan alhamdulillah, belum pernah diberikan bantuan apapun dari pihak pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten. Sejak pernah diberikan bantuan pupuk yang telah kadarluarsa, maka dirinya tidak ingin lagi mengajukan bantuan tersebut,” ucapnya.

Ia hanya berharap kepada pejabat tertinggi di daerah ini agar dapat langsung turun secara mendadak alias blusukan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terkait nasib petani di kabupaten termuda di Provinsi Kepri ini.

“Jangan terima laporan dari bawahan saja pak. Kami harapkan bapak itu turun langsung dengan cara diam-diam. Tanyain langsung ke kami, apa keluhan kami dan nasib kami ini kedepannya seperti apa maunya pemerintah,” tukas dia (Thalia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *