Natuna  

kondisi keuangan daerah Tidak Menentu, Jadi Penyebab Keterlambatan Pembayaran

banner 120x600
Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda saat menyampaikan sambutannya (Foto: Istimewa)

Ignnews.id, Natuna – Melihat kondisi keuangan Daerah Kabupaten Natuna tidak menentu menjadi salah satu penyebab keterlambatan pembayaran sejumlah kegiatan maupun gaji.

Kondisi ini mungkin tidak hanya dirasakan di wilayah Kabupaten Natuna saja, melainkan hampir di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda saat di acara halal bihalal yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Natuna, pada hari Jum’at (20/5/2022) dipantai Piwang, Ranai.

“Secara pribadi maupun pemerintah kami mohon maaf sebesar-besarnya atas situasi dan segala kondisi yang terjadi sehingga membuat tidak Nyaman dan bahagia,” ucap Wabup Rodhial Huda diharapkan para Honorer dan Tenaga Harian Lepas (Harlep).

Dikatakannya, keterlambatan pembayaran kegiatan maupun gaji sebenarnya bukan disengaja oleh pemerintah daerah, melainkan karena kondisi keuangan daerah Natuna yang tidak menentu.

“karena situasi keuangan daerah begitu. Jadi saya tegaskan bukan kami memperlambat,” jelasnya.

Terkait kenapa tidak ada Tambahan Hari Raya (THR) untuk pegawai Honorer dan Harlep, Rodhial menyampaikan, bahwa hingga saat ini belum ada aturan dari pemerintah pusat yang membolehkan pembayaran untuk THR kepada tenaga Honorer dan Harlep.

“Mungkin tidak sedikit yang berkata bahwa kenapa para tenaga Honorer maupun Harlep tidak mendapatkan THR, sedangkan Pegawai ASN dapat THR. Hal ini lah yang menjadi perbedaan, untuk pembayaran THR bagi ASN sudah jelas diatur dalam peraturan Pemerintah sedangkan yang lain tidak peraturannya. Dahulu pernah Natuna membayar THR honorer, namun itu malah menjadi temuan BPK, dan diminta dikembalikan. Sudah diterima dikembalikan, barang dah habis jadi masalah. Makanya kita tidak ingin hal tersebut terulang kembali,” paparnya.

Di momen ini Wabup Rodhial Huda mengucapkan mohon maaf jika selama kepemimpinan Wan Siswandi dan dirinya sebagai Bupati dan Wakil bupati Natuna belum bisa memberikan rasa nyaman dan bahagia bagi tenaga honorer dan tenaga harian lepas (harlep).

“Saya pribadi mohon maaf lahir dan batin kepada ibu-ibu dan bapak bapak secara perorangan atas kesalahan sengaja atau tidak disengaja yang kami lakukan, ataupun kesalahan pemimpin yang membuat ibu-ibu dan bapak-bapak tidak nyaman, mungkin dalam suasana kerja gaji terlambat, honor terlambat,” tutupnya. Laporan (Hardi/Fer).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *