Monitoring Kenaikan Harga Gas Nonsubsidi

Tim Satgas Migas Kabupaten Bintan sebagai monitoring kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi
banner 120x600

ignnews.id,Bintan-Tim Satgas Migas Kabupaten Bintan melakukan monitoring kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi di Kabupaten, Selasa (4/1) kemarin. Pengawasan dilakukan menyeluruh dari Utara hingga Timur wilayah Bintan.

Kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi terjadi pada ukuran tabung 5,5 kilogram dan 12 kilogram sejak Desember 2021 lalu.

Koordinator Satgas Migas Bintan, Setia Kurniawan mengatakan, monitoring dilakukan ke sejumlah tempat seperti Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Selaras Prima Mandiri, PT Mitra Cipta Abadi Mulia, PT Surya Buana Bintan di Tanjunguban dan beberapa pangkalan gas elpiji di Kijang.

“Kami melakukan monitoring ke SPPBE PT Selaras Prima Mandiri Tanjunguban. Terkait kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi, di SPPBE tidak ada pemberitahuan karena tugas SPPBE adalah untuk pengisian dan pengangkutan saja. Walaupun telah terjadi kenaikan harga gas elpiji tersebut, tidak terjadi penolakan sampai saat ini,” katanya.

Kemudian Tim juga melakukan monitoring di salah satu Agen Elpiji milik Alang yaitu PT Mitra Cipta Abadi Mulia di Tanjunguban. Di lokasi menurut pengelola penjualan gas elpiji hingga saat ini masih aman dan bahkan masih banyak tersisa. Walaupun ada tambahan pangkalan, namun stok dan distribusi masih tetap aman dan lancar.

“Sementara itu, untuk alokasi pembelian dan penjualan elpiji ukuran 3 Kg dari bulan Januari sampai dengan Desember 2021 tersisa 30,800 tabung. Saat ini juga di kios- kios diwajibkan untuk menjual gas elpiji ukuran 5,5 Kg,” jelasnya.

Saat melakukan monitoring elpiji di PT Surya Buana Bintan di Tanjunguban didapati informasi jika perusahaan tersebut telah menerima Surat Pemberitahuan terkait adanya kenaikan harga LPG dari Pertamina Patra Niaga.
Bernomor 891/PND430000/2021-S3 tanggal 24 Desember 2021, Perihal Harga Jual (refill) Bright Gas 5,5 Kg dan Bright Gas 12 Kg atau Elpiji 12 Kg TMT 25 Desember 2021.

“Untuk kenaikan harga elpiji nonsubsidi di Bintan Utara (tidak dikenakan PPN) yaitu sebelumnya harga gas elpiji ukuran 5,5 Kg seharga Rp61.000 dan saat ini menjadi Rp72.000. Sementara harga gas elpiji ukuran 12 Kg sebelumnya Rp128.000, kini menjadi Rp153.000 rupiah,” jelasnya.

Harga elpiji nonsubsidi di pangkalan gas elpiji di Kijang (dikenakan PPN) kini menjadi Rp90.000 untuk ukuran 5,5 kg dari harga sebelumnya Rp80.000. Sedangkan ukuran 12 kg menjadi Rp 185.000 dari sebelumnya Rp 160.0000.

“Untuk stok aman dan tidak ada kekurangan. Hingga saat ini dengan adanya kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi di wilayah Bintan tidak terdapat gejolak dan penolakan dari masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, stok dan distribusi pun masih aman dan lancar. Akan terus memonitor dan berkoordinasi dengan Satgas Migas Bintan untuk mengantisipasi adanya potensi permasalahan serta kerawanan akibat kenaikan elpiji non subsidi ini.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *