Nasib Tukang Ojek di Daerah Perbatasan Republik Indonesia

Sejumlah tukang ojek sedang mangkal menunggu penumpang menggunakan jasa mereka (ft-ignnews.id)
banner 120x600

IGNNews.id,Anambas-Pekerja jual jasa seperti tukang ojek yang bernaung di organisasi Persatuan Ojek Tarempa (POTA) butuh perhatian serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas dikarenakan semakin hari mengalami penurunan pendapatan akibat banyak faktor, Ketua POTA berkeluh kesah terkait perkumpulannya, Kamis (12/1/2023).

Arzman menceritakan, awal berdirinya POTA di tahun 2006 beranggotakan sebanyak 80 orang namun pengojek aktif terdiri 41 orang yang tersebar di Tarempa. Dirinya bersama anggota lainnya sangat merasakan dampak ekonomi yang paling drastis saat bencana non alam yakni pandemi covid-19.

“Masa pandemi covid-19 pendapatan kami paling besar Rp 20 ribu perhari. Sangat-sangat memilukan ketika itu,” ungkap Arzman selaku Ketua POTA ketika ditemui ignnews.id,Kamis (12/1/2023).

Kata dia, bantuan berupa seragam dari beberap pihak pernah didapatkan kelompoknya. Padahal yang dibutuhkan yakni jumlah penumpang setiap hari menjadi ramai.

“Tapi inilah resiko kami bekerja sebagai tukang ojek. Kami jual jasa saja pak. Saat ini pendapatan kami rata-rata setiap hari sekitar Rp 100 ribu setiap harinya dan terkadang ada yang tidak dapat sama sekali,” jelasnya.

Apalagi saat ini harapan penumpang dari pendatang sudah mulai pupus sebab sejumlah pemilik hotel telah menyediakan sewa kendaraan untuk tamu hotelnya.

“Mestinya itu tidak terjadi, sama dengan mematikan dan harapan pendapatan kami. Disinilah peran serta Pemda yang kami harapkan agar dapat mengatur hal-hal kecil seperti yang kami alami,” tuturnya.

Dirinya juga menyarankan ke pemerintah daerah agar dapat memperhatikan nasib tukang ojek ini dan saat ini tidak dipungkiri moda transportasi darat (umum) di anambas hanya tukang ojek.

“Jika Pemda ada tamu dari luar daerah maupun mancanegara kiranya dapat menggunakan jasa tukang ojek. Jangan diarahkan untuk merental kendaraan bermotor. Kasi kami peluang mendapat uang. Kami tukang ojek bukan mencari kaya tapi hanya untuk bertahan hidup demi keluarga kami pak,” ucapnya. (Whu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *