Nelayan di Desa Mengkait Cari Ikan Hingga 100 Mil Laut

Nelayan Desa Mengkait Kecamatan Siantan Selatan Kabupaten Kepulauan Anambas (foto ignnews.id)
banner 120x600

ignnews.id,Anambas – Nelayan di Desa Mengkait, Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas harus menempuh 100 mil laut dari bibir pantai untuk menangkap ikan.

Bahkan, mereka pergi melaut hingga ke wilayah perbatasan Kabupaten Natuna.

Nanang, salah satu nelayan di Desa Mengkait mengatakan, bahwa 90 persen penduduk di Desa Mengkait berprofesi sebagai nelayan.

Namun, lanjut Nanang, nelayan di Desa Mengkait ada dua penggolongan yakni nelayan tangkap dan nelayan Bagan.

“Saya sendiri seorang nelayan bagan, tidak terlalu jauh untuk mencari ikan. Hanya diseputaran Pulau-pulau Mengkait. Terkadang saya pindah ke Pulau Temiyang, Mentayok serta Pulau Telaga,” ujar Nanang, Selasa (13/7).

Untuk jumlah penghasilan, Nanang menyebutkan tergantung dari faktor alam yakni cuaca.

Jika memasuki musim angin timur, ia bisa menghasilkan hingga Rp6 juta dalam satu malam saja.

“Ikan yang sering kita dapat yakni ikan tamban. Kita jual lagi Rp2 ribu hingga Rp3 ribu rupiah per kilogramnya. Ada juga ikan selayang. Kalau ikan Selayang kami menjual Rp7ribu per kilogram. Sedangkan cumi-cumi kami jual Rp20 ribu per kilogram,” jelas Nanang.

Hasil tangkapan berupa ikan dan cumi tersebut, langsung diantar ke Mengkait karena ada penampung.

Walaupun tangkapannya tidak terlalu banyak, namun hasil yang didapatkan mampu menghidupi keluarganya sehari-hari.

Untuk nelayan tangkap, lanjut Nanang, mereka harus berada jauh dari bibir pantai Desa Mengkait.

Bahkan, nelayan tangkap harus menempuh jarah mulai dari 80 mil laut hingga 100 mil laut hingga ke perbatasan Kabupaten Natuna untuk mendapatkan ikan.

“Kalau mereka nelayan tangkap harus bermalam di laut. Karena jarak tempuh jauh. Bahkan dalam satu minggu melaut mereka baru pulang ke Desa Mengkait,” sebut Nanang.

Untuk nelayan tangkap, dalam satu minggu per orangnya bisa memperoleh uang dari hasil melaut Rp8 juta.

“Kami nelayan pendapatannya sangat bergantung pada kondisi cuaca. Ki nelayan Bagan terkadang pernah memperoleh hasil Rp500 ribu per kilogram,” tutupnya. (Fnd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *