Pahlawan Tanpa Jasa Perlu Disematkan Kepada Susilawati

Salah seorang guru memberikan ilmu kepada muridnya dengan metode tatap muka saat terus melawan masa pandemi covid-19 (foto ignnews.id)
banner 120x600

ignnews.id,Anambas-Pahlawan tanpa jasa perlu disematkan kepada salah seorang perempuan yang tangguh dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap para anak didiknya demi mendapatkan ilmu pelajaran yang maksimal, melawan masa pandemi covid-19 dilaluinya, dirinya tetap memberikan ilmu dengan metode dor to dor.

Siapakah perempun itu, Susilawati (37) usianya, dengan diberlakukan sistem Belajar Dari Rumah (BDR) atau online tidak menyurutkan dirinya mengajar tatap muka ditempuhinya dengan mematuhi protokol kesehatan dengan hanya tujuan agar anak didik yang masih duduk di kelas satu mendapatkan pelajaran secara maksimal dan dipastikan belum mengerti belajar secara online tersebut.

Dirinya diketahui mengajar di SDN 003 Sintan, Kabupaten Kepulauan Anambas dengan didukung oleh wali murid tetap semangat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

“Kebetulan saya mengajar di kelas 1, kesulitannya karena murid baru masuk sekolah dan diberlakukan metode BDR ini maka terbilang cukup sulit mengenal satu sama lain. Tapi saya mencoba untuk mengajar dengan metode tatap muka namun mematuhi prokes,” ungkap Susilawati sebagai guru SDN 003 Siantan kepada ignnews.id, Senin (24/5/2021).

Dirinya juga menyampaikan, kebutuhan media bagi keperluan tugas dirinya di bantu oleh pihak perusahaan migas dan Pemerintah KKA juga. Peran serta wali murid sangat cukup tinggi untuk metode yang dilaksanakannya.

“Dorong dari orang tua siswa dan siswanya juga yang membuat saya semangat untuk mengajar anak secara langsung dengan mengunjungi masing-masing siswa,” ucap dia.

Metode dilakukannya telah diketahui oleh pihak Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Anambas. Dirinya berpikir, menjadi tanggung jawab besar berada dipundaknya paling berpengaruh karena dirinya di tugaskan mengajar di bangku kelas satu (paling dasar).

“Halangan tetap ada, jarak tempuh ke masing-masing rumah siswa atau siswi paling utama,” pungkasnya. (Thalia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *