ignnews.id,Tanjungpinang- Walau pandemi Covid-19 masih berlangsung tak menurunkan semangat masyarakat untuk tetap bertahan hidup, dengan mendirikan Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM).
Seperti yang terlihat saat ini di kawasan Batu IX dan Batu X Tanjungpinang, pedagang kaki lima mendadak bermunculan dengan menyajikan aneka produk kuliner.
Pandemi yang sudah berlangsung sejak 2020 lalu telah membuat sektor perekonomian Indonesia dan khususnya Tanjungpinang menjadi lesu.
Rizki, salah satu pedagang martabak kaki lima di kawasan Batu X mengatakan, ia mendirikan usahanya kurang lebih 10 hari.
Rizki sebelumnya bekerja disalah satu perusahaan di Tanjungpinang, harus rela kehilangan pekerjaannya karena perusahaan tempat ia bekerja harus tutup sementara karena dampak dari pandemi Covid-19.
Sehingga, untuk bertahan hidup ia memulai mendirikan usaha dagang martabak untuk bertahan pada masa pandemi ini, rizki membuka usaha dengan menjual martabak dengan harga yang merakyat.
keahliannya membuat mertabak Padang di kilo meter 10 dengan harga yang merakyat.
Harga martabak yang dijualnya dimulai Rp5 ribu saja, dan harga itu tentunya sangat murah bukan.
“Saya memilih menjual martabak dengan harga terjangkau, karena menimbang keadaan perekonomian sedang susah. Dengan uang Rp5 ribu, masyarakat yang bertahan hidup tentunya masih bisa makan martabak dengan rasa yang lezat,” kata Rizki.
Dalam satu malam saja, Rizki memperoleh pendapatan kurang lebih Rp300 ribu dari menjual martabak seharga Rp5 ribu.
Ia pun mulai berjualan sejak sore hari pukul 04.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB malam.
Kini di pinggiran jalan kawasan Batu IX dan Batu X terlihat banyak gerobak kaki lima bermunculan dengan berjualan produk kuliner seperti ketoprak, mi goreng, nasi goreng, siomay, keripik, bakso, gorengan, martabak, sate ayam dan aneka minuman cepat saji. (why)
