Natuna  

Pemerintah Upayakan Semua Pulau Di Natuna Punya Embung

banner 120x600
Kabid Sumberdaya Air (SDA) Dinas PU Kabupaten Natuna, Nanang Agus Hidayat saat memberikan keterangan

Ignnews.id, Natuna – Untuk menjamin keperluan dasar masyarakat terhadap air bersih, Pemerintah Kabupaten Natuna tengah berupaya mewujudkan embung di seluruh pulau yang berpenduduk di Natuna.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Sumberdaya Air (SDA) Dinas PU Kabupaten Natuna, Nanang Agus Hidayat di ruang kerjanya, kemarin.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat lima embung untuk sanitasi yang sudah selesai dibangun dan dua bendungan untuk irigasi yakni Bendungan Tapau dan Bendungan Kelarik.

Embung-embung tersebut meliputi Embung Sedanau, Embung Pulau Laut, Embung Pulau Tiga Barat, Embung Tanjung Batang dan Embung Teluk Buton.

Disamping itu ada dua embung yang sedang dalam proses pembangunan yakni Embung Sebayar Kecamatan Bunguran Timur dan Embung Serasan Kecamatan Serasan.

Sedangkan yang masih dalam tahap perencanaan meliputi Embung Kelanga, Embung Tinggung Sepempang dan Embung Bunguran Batubi.

“Untuk yang lain-lain tengah diupayakan pengusulan agar dapat dilakukan studi oleh pemerintah pusat sehingga semuanya bisa dibangun embung,” kata Nanang.

Dikatakannya, secara faktual tidak semua pulau yang berpenduduk di Natuna bisa dibangun embung karena sumber daya airnya yang tidak memadai.

Namun meskipun begitu ia mengaku akan tetap mengusulkannya agar dilakukan studi walaupun ketersediaan sumber air di pulau itu minim.

“Harapan kita dengan adanya kajian ini mungkin model embungnya yang dapat mengadaptasi kondisi di pualu setempat. Tapi memang seperti di Pulau Midai, Subi, Pulau Panjang dan lainnya itu sumber airnya kecil,” papar Nanang.

Untuk pembangunan embung di Natuna, Nanang mengaku semua pembangunannya bersifat koordinatif, yang mana Pemerintah Daerah mengusulkan pembangunan ke pusat untuk dibangun.

“Karena air baku itu urusan pemerintah pusat, jadi mekanismenya koordinasi dengan pusat dalam hal ini kalau kita di Natuna koordinasinya ke Balai Wilayah Sungai Sumatera VI (BWSS VI) baru bisa dibangun. Dan yang kita usulkan studinya ini mudah-mudahan dapat segera dijalankan,” harapnya. Laporan (Hardi/Fer).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *