Petani Tebang Pohon Karet Akibat Harga Anjlok

Petani karet ketika ditemui dilokasi perkebunannya diakibatkan masa pandemi harga karet alami anjlok (foto ignnews.id)
banner 120x600

Ignnews.id,Anambas-Harga karet di Kepulauan Anambas anjlok sejak mewabahnya covid-19, dari harga Rp 15.000 perkilogram turun menjadi Rp 4.000 perkilogram. Dengan kejadian tersebut, banyak petani di Anambas menebang pohon karet dan beralih menanam sayur-sayuran.

Salah satu petani, Yusnani (60), wanita paruh baya yang bekerja sebagai petani karet selama belasan tahun itu, merasa bingung ketika mendapat kabar harga karet kering turun drastis.

“Kami sebagai petani karet sangat kebingungan. Harga karet menurun drastis dari Rp 15.000 menjadi Rp 4.000 perkilogram. Selama ini saya memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hasil panen karet,” ungkap Yusnani, kepada ignnews.id, Rabu (24/2/2021).

Menurut keterangannya, Yusnani sudah menjadi seorang janda sejak suami nya meninggal belasan tahun lalu yang mengharuskannya bekerja sendiri.

Karena kondisi ini, Yusnani memutar otak dengan mencari kerja lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan memanfaatkan tanah kosong miliknya dengan menanam berbagai macam sayuran.

“Karena tidak mungkin lagi menjadi petani karet, saya memutuskan untuk berkebun, kebetulan saya punya tanah yang lumayan luas,” sambungnya.

Sejak setahun belakangan ini, Yusnani mulai menekuni pekerjaan barunya dengan menanam pisang, sawi, kangkung, bayam, jagung, cabe dan tanaman lainnya.

“Penghasilan dari berkebun sendiri, tergantung kondisi cuaca. Kalau musim hujan, sayuran banyak yang busuk dan tidak bisa dijual atau gagal panen, tapi kalau cuaca bagus Alhamdulillah penghasilannya lumayan,” imbuh dia. (Julina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *