Ignnews.id, Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Natuna menggelar rapat pemilihan pengurus Komite Sekolah periode 2024-2026 di Sekolah Dasar Negeri 001 Ranai, kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna. Kamis (29/2/2024).
Acara rapat pemilihan pengurus Komite Sekolah tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Komite Sekolah periode sebelumnya yaitu Wan Suhardi, Kepala Sekolah SDN 001 Ranai, serta para perwakilan orang tua wali murid.
Wan Suhardi yang juga sebagai tokoh masyarakat mengatakan, bahwa komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra-sekolah, jalur pendidikan sekolah, maupun jalur pendidikan luar sekolah.
“untuk menjadi pengurus komite sekolah dibutuhkan keikhlasan dalam menjalankan tugas dan kepedulian terhadap peningkatan mutu sekolah,” ucapnya.
Selain itu Komite sekolah juga sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat untuk melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan.
“Maka dengan berakhirnya masa jabatan sebagai pengurus komite sekolah kita ingin dengan terpilihnya Pengurus Komite Sekolah yang baru bisa meningkatkan tanggung jawab masyarakat dan berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan di satuan pendidikan,” pintanya.
Sementara itu, Zam Zhukri wali murid yang terpilih sebagai ketua Komite Sekolah periode 2024-2026 ini mengatakan, dirinya siap menjalankan tugas dan tanggungjawab akan dunia pendidikan yang telah diberikan kepadanya.
“Terimakasih kepada seluruh wali murid SDN 001 Ranai yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi ketua Komite Sekolah SDN 001 Ranai,” jelasnya.
Ia juga berharap, dengan telah terbentuknya kepengurusan Komite Sekolah yang baru ini, pihaknya meminta agar para orang tua dan guru bisa bekerjasama dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
“Sebagai orang baru dalam kepengurusan ini, saya siap menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat,” pungkasnya. Laporan (Hardiansyah).
