Info  

Batik Sasirangan Jadi Buah Tangan dari Banjarmasin

batik-sasirangan-banjarmasin
Batik Sasirangan yang dibuat masih menggunakan teknik tradisional. Foto - istimewa
banner 120x600

Ignnews.id – Batik Sasirangan, kerajinan kain dari Banjarmasin, apa kalimat itu kedengar aneh di telinga? Rupanya, banyak daerah di Indonesia mempunyai batik lokal yang cantik.

Bahkan juga bila ke Banjarmasin, salah satunya oleh-oleh yang kerap dianjurkan adalah Batik Sasirangan.

Pola Batik Sasirangan termasuk unik, bermacam dan kaya. Dengan begitu dapat diputuskan yang mana pas untuk oleh-oleh.

Asal Usul Nama Sasirangan

Dapat disebutkan Sasirangan ialah kain ciri khas suku Banjar di Kalimantan Selatan.

Nama sasirangan sendiri berawal dari kata sirang (bahasa di tempat) yang bermakna diikat atau dijahit dengan diambil benangnya dan tangan. Dalam arti bahasa jahit disebutkan dengan dijelujur.

Kain sasirangan awalannya adalah baju tradisi yang umum digunakan untuk upacara-upacara adat. Bahkan juga kain ini dipakai untuk kesembuhan untuk orang yang terkena satu penyakit (pamintaan).

Untuk era dahulu kain sasirangan selaku baju tradisi lazimnya berbentuk ikat kepala (laung). dipakai selaku sabuk untuk lelaki dan selaku selendang, kudung, atau udat (kemben) untuk golongan wanita.

Pakaian Khas Masyarakat

Bersamaan perkembangan era, Batik Sasirangan bukan semata-mata jadi baju tradisi tetapi menjadi baju ciri khas setempat.

Masyarakat juga mengenakannya dalam kenakan pakaian setiap hari. Pakaian Batik Sasirangan wanita atau pria telah gampang didapati sebab banyak pengrajin membuatnya.

Kain sasirangan sering jadi bahan untuk baju pria atau wanita yang digunakan setiap hari, bagus untuk acara non-formal atau resmi.

Kecuali yang disebut sebelumnya, sasirangan terlihat untuk produk lain, yakni kebaya, selendang, tirai, taplak meja, sapu tangan, yang lain, dan sprei.

Mengenal Kampung Sasirangan

Daerah atau tepatnya Kampung Sasirangan ialah tempat produksi batik ciri khas Banjarmasin. Di daerah ini proses membatiknya masih menjaga langkah tradisionil tidak ubahnya batik di Pulau Jawa.

Kampung Sasirangan berada di Jalan Seberang Mushola Kelurahan Daerah Melayu. Semenjak tahun 2010 sudah ditetapkan selaku salah satunya tempat wisata souvenir kerajinan baju sasirangan dan kain.

Daerah Sasirangan diiniasi oleh Dinas Pariwisata Pemerintah kota Banjarmasin. Maksudnya adalah memudahkan konsumen sekalian fasilitas pembimbingan ke usaha mikro menengah dan kecil.

Batik Sasirangan ialah kreasi kerajinan kain yang ramah lingkungan. Sebab memakai pewarna alami seperti jahe, air pohon pisang, daun pandan.

Zaman Dulu Disebut Kain Calapan

Menurut riwayat seputar era XII sampai era ke XIV pada periode kerajaan Dipa, masyarat di Kalimantan Selatan mengenali semacam batik.

Masyarakat mengatakan Kain Calapan yang selanjutnya diketahui bernama Kain Sasirangan.

Menurut narasi rakyat, kabarnya kain sasirangan yang pertama dibikin waktu Patih Lambung Mangkurat bertapa sepanjang 40 hari 40 malam di atas rakit balarut banyu.

Mendekati ujung usainya bertapa, rakit yang ditumpanginya datang di wilayah Rantau kota Bagantung.

Dilihatnya seonggok buih serta disana kedengar suara seorang wanita. Wanita itu ialah Putri Dukung Buih yang di masa datang jadi Raja di Banua ini.

Tetapi dia minta ketentuan bila pengin disuruh ada ke permukaan. Yakni satu istana Batung yang dituntaskan cuman dalam tempo sehari.

Disamping itu ketentuan yang lain adalah kain ditenun serta dicalap atau diwarnai oleh 40 orang putri dengan pola wadi/padiwaringin.

Itu kain calapan/sasirangan yang pertamanya kali dibuat. Mengenali sejarahnya, bermakna Batik Sasirangan telah ada semenjak era dulu.

Banjarmasin Sasirangan Festival

Pemerintah kota Banjarmasin mengadakan aktivitas bertema Banjarmasin Sasirangan Festival atau BSF. Di tahun 2020 ini, aktivitas diperuntukkan untuk memperkanalkan Batik Sasirangan ke arena internasional.

Banjarmasin Sasirangan Festival diawali 4 usai 8 Maret 2020 di Atrium Duta Mall, Banjarmasin. Aktivitas dikerjakan di Object Rekreasi Siring Sungai Martapura di Jalan Piere Tendean.

Untuk 2020 ialah penyelenggaraan Banjarmasin Sasirangan Festival ke-4. Peluncurannya sendiri dikerjakan di Bali di akhir Februari 2020. Menyengaja dikeluarkan di Bali sebab pulau itu diketahui selaku pulau yang menjadi tujuan banyak wisman.

Untuk memikat pelancong, Banjarmasin Sasirangan Festival tidak cuma memajang produk elok berbentuk Batik Sasirangan. Tetapi mengundang aktor batik dari Jawa Timur, Yogyakarta serta Solo.

Tampil di Fashion Show Amerika

Ia tahun saat sebelum penyelenggaraan Banjarmasin Sasirangan Festival, Batik Sasirangan telah terlebih dulu terbang ke New York, Amerika.

Ialah perancang baju Vivi Zubedi yang bawa perancangannya dari Batik Sasirangan ke New York Mode Week The Shows di NY Industria, 775 Washington Street, 11 Februari 2018.

Di Amerika, Vivi tampilkan 32 koleksi pertamanya, kombinasi Batik Sasirangan serta Pagatan.

Demikianlah, negeri ini kaya batik. Batik Sasirangan minimal ada dalam perincian barang yang perlu jadi oleh-oleh waktu bertandang ke Banjarmasin. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *