Dinkes Anambas Ajak Masyarakat Kurangi Stunting

Dona Mantari selaku penanggung jawab program Gizi UPT Puskesmas Tarempa, Anambas (foto ignnews.id)
banner 120x600

Ignnews.id, Anambas-Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kepulauan Anambas ajak masyarakat untuk mengurangi Stunting di Anambas. Pasalnya, Dinkes Anambas melalui UPT Puskesmas menggelar penyuntikan vitamin A kepada bayi.

Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya gangguan di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.

Stunting dapat dinilai dari bidang kesehatan berdasarkan dari pola makan, pola asuh dan sanitasi serta akses air bersih. Non kesehatan ekonomi, kemiskinan, sosial dan kebudayaan.

“Tingkat Stunting di Anambas masih minim, namun program ini juga sudah berjalan di Anambas dengan bekerja sama dengan pihak desa/kelurahan, posyandu dan pihak terkait lainnya” ungkap Dona Mantari, Penanggung Jawab Program Gizi UPT Puskesmas Tarempa, Rabu (3/3/2021)

Bekerja sama dengan Desa/Kelurahan, Posyandu dan sebagainya untuk bantu masalah stunting. Ikut penyuluhan tentang stunting di seluruh desa dan saran kegiatan Garpu Genting (Gerakan peduli Tugas Stunting).

Garpu Genting ini merupakan program dari Dinkes dengan menekankan kepada pihak desa ketika posyandu terdapat bayi yang stunting maka pihak desa fokus memantau tumbuh kembang anak dirumah, mulai dari tinggi dan berat badan serta asupan makanan anak. Dinas kesehatan fokus kepada 0-29 bulan atau dibawah 5 tahun ke bawah.

Penyuluh penangan stunting kepada orang tua tentang “isi piringku” menjelaskan porsi makan anak untuk mencegah anak tidak stunting dan gizi anak membaik. Home care melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan serta pemberian beberapa suplemen seperti suplemen taburia.

“Dari pihak kami juga melakukan penyuluhan terkait stunting, karena banyak masyarakat awam yang belum mengetahui secara rinci mengenai stunting pada anak,” tambahnya.

Stunting dinilai bukan hanya pada bayi saja melainkan kepada calon ibu dari sejak remaja harus terpenuhi secara nutrisi. Hal ini takutnya akan berakibat anak terlahir dengan kondisi stunting.

“Sebenarnya anak yang terkena stunting bukan hanya dipengaruhi pada nutrisi anak melainkan juga pada nutrisi yang dikonsumsi oleh calon ibu pada saat remaja maupun pada saat hamil, jadi saya sangat mengharapkan pada kaum wanita untuk menjaga kondisi asupan makanan dan nutrisi pada diri sendiri,” pungkasnya. (Thalia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *