Kegagalan Adalah Kesuksesan Tertunda

banner 120x600

Rizki Fadillah Sang Perawat Cantik

Kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda, karena didalam satu kegagalan Allah punya rencana lain untuk umatnya. Hal itu disampaikan Rizki Fadillah, dara berhijab kelahiran Tarempa 22 Maret 1998, mengenang pahit manisnya jalan hidup hingga saat ini mampu menjadi seorang perawat.

Bercita-cita menjadi dokter sejak kecil, membuat Dila panggilan akrabnya pantang menyerah untuk mengikuti tes kedokteran. Kendati telah berkali-kali gagal, tidak membuatnya berkecil hati dan berputus asa.

Bahkan gadis dengan sejuta pesona ini mengaku telah 7 kali mengikuti tes masuk fakultas kedokteran di sejumlah Universitas baik negeri maupun swasta, namun Allah berkehendak lain.

“Saya 5 kali gagal, 2 kali sempat lulus, salah satunya di universitas Lampung, namun orangtua tidak mengizinkan karena terlalu jauh,” Kenang Dila dengan mata berkaca-kaca.

Kepada Ignnewsid, Dila memulai cerita saat masih mengikuti tes kedokteran meski sudah berkuliah 2 tahun di Universitas Keperawatan Bhakti Kencana Bandung.

Akhirnya setelah menjalani tes yang ke 7 kali, wanita dengan dagu lancip yang membuat orang terpana itu pasrah dan mencoba ikhlas, bangkit dan mulai mencintai jurusan yang dijalani.

Rizki saat melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan dirinya

“Mungkin Allah berkehendak lain untuk saya, ya jadi perawat bukan dokter. Alhamdulillah pengalaman selama jadi mahasiswa keperawatan membuat saya jadi orang yang lebih bersyukur. Saya juga sudah ikhlas mungkin ini yang terbaik,”ujarnya sambil menatap jauh.

Sambil menghela nafas panjang di hidung mancungnya, Dila mengaku banyak mendapat pelajaran dan pengalaman berharga terutama dalam masalah kesehatan.

Anak dari pasangan Khairullah dan Yuliza Riana Ningsih sangat senang karena menjadi perawat juga masih dapat bisa membantu orang-orang yang kurang kesadaran tentang kesehatan, terutama orang yang hidup di desa terpencil.

“Masih banyak orang-orang yang tidak berani datang ke fasilitas kesehatan karena kurangnya biaya hidup. Dengan program kesehatan yang ditugaskan dari kampus, Alhamdulilah saya dan kawan-kawan bisa membantu memberikan fasilitas kesehatan kepada orang yang kurang mampu secara gratis,”kata mantan Putri Muslimah kampus itu.

Saat ini wanita dengan perawakan teduh tersebut telah menyelesaikan pendidikan nya di Universitas Keperawatan dengan baik dan mendapat IPK 3,32.

“Habis gelap terbitlah terang”
Setelah menyelesaikan kuliah, saat ini membuka usaha online dengan brand “Hii joy” yang kini berjalan dengan lancar dan terkenal. Dengan berbekal ilmu bisnis dari orang tua nya yang sudah dirintis sejak 20 tahun silam.

Sambil menyeruput teh hangatnya ia juga mengaku membuka tawaran Endorsement yang lumayan banyak diminati oleh pelaku usaha.

“Saya juga mengikuti pelatihan creatified hypnotist (CH),”katanya tersipu malu sambil memainkan ujung bajunya.

Bahkan untuk terus meningkat ilmu dalam meniti karir, Dila masih melanjutkan pendidikan ners (perawat) untuk menyempurnakan ilmu keperawatannya.

“Saya berkeinginan untuk membuka Homecare dan praktek keperawatan mandiri di Anambas ini,”ujarnya bijak.

Dila pun berpesan dan sedikit menularkan motivasinya kepada semua orang.

“Buat kawan-kawan yang punya cita-cita tapi belum tercapai, jangan berkecil hati atau merasa kecewa. Sekuat apapun kita berencana tetap rencana Allah yg terbaik untuk kita,”tandasnya sambil beranjak. (Julinawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *