Perdana Program Magang Pencari Kerja Di Bintan, PT BIIE Fasilitasi Pemerintah Dan Perusahaan

Para peserta pemagangan dalam negeri saat berfoto bersama pihak Disnsker Kepri dan Bintan, PT BIIE dan sejumlah perwakilan perusahaan, Jumat (5/8/2022) oleh Aan
banner 120x600

BINTAN – Kementerian Tenaga Kerja Kemenaker RI melalui Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) melaksanakan program pemagangan bagi para pencari kerja di Bintan. Program yang kali perdana ada di Bintan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan difasilitasi oleh PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) dan sejumlah perusahaan yang ada di Bintan Industrial Estate dan Kawasan Pariwisata Lagoi.

Program pemagangan pencari kerja ini dibuka pada Jumat (6/8/2022) pagi di Aula Pertemuan BIIE Lobam ini melibatkan 55 orang lulusan SMK/SMA dari berbagai wilayah di Bintan dan kabupaten/kota lainnya di Kepri.

Di Kepri, program ini sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu, kemudian Bintan merupakan daerah kedua setelah Kota Batam. Program pemagangan ini dilakukan secara mandiri maupun bersama dengan berbagai pihak dengan leading sektornya adalah dinas tenaga kerja baik provinsi serta kabupaten/kota.

Budi Hasibuan, selaku koordinator pemagangan menjelaskan, program ini didukung oleh beberapa perusahaan di Bintan. Program tersebut juga akan disejalankan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang ada di setiap perusahaan.

“Beberapa perusahaan yang mendukung program ini adalah PT Bintan Inti Industrial Estate, PT Bionesia Organic Foods, PT Pepperl & Fuchs, PT Singatac Bintan, PT Bintan Resort Cakrawala, PT Alam Indah Bintan (Nirwana Gardens) dan PT BBH Investment (Shanchaya). Dari total 55 peserta pemagangan, 76 persen atau sebanyak 42 orang merupakan warga Bintan.

“Para peserta magang ini akan bekerja dan dilatih di beberapa bidang seperti HR, enginer, teknisi dan beberapa bidang lainnya. Program pemagangan yang dilaksanakan tersebut adalah selama 5 bulan dimana peserta magang akan mendapatkan uang saku, asuransi, pakaian magang, dan perlengkapan lainnya sesuai jenis program magangnya,” terangnya.

Dengan berjalannya program ini diharapkan akan lahir putra-putri Bintan yang kompeten, berdaya saing tinggi karena para peserta dilatih langsung oleh mentor yang ahli dan berpengalaman dibidangnya hingga nantinya akan lebih mudah diserap oleh Perusahaan-perusahaan yang membutuhkan baik di tingkat nasional hingga internasional serta agar dapat mengurangi angka pengangguran.

“Sangat besar harapan kami di Bintan untuk tahun depan tetap akan ada program pemagangan seperti ini serta program-program sertifikasi mentor hingga koordinator pemagangan untuk menambah jumlah mentor-koordinator yang kompeten di perusahaan serta meningkatkan minat partisipasi program pemagangan di Bintan kedepannya,” tambahanya.

Sementara itu, Alan leow, AGM PT BIIE mengatakan, pemagangan dalam negeri ini harus dilakukan sebagai solusi minimnya kemampuan SDM yang baru lulus dari jenjang pendidikan 12 tahun. Ia mengatakan, pendidikan sekolah menengah atas yang lebih banyak porsi teori, akan dibantu dengan pemagangan yang memberikan kemampuan praktek.

“Program pemagangan ini juga akan dilatih langsung oleh mentor yang ahli di bidang. Nantinya selesai pemagangan ini, pencari kerja akan mendapatkan kemampuan mumpuni untuk bekerja di perusahaan nasional maupun internasional. Ini tentunya akan mengurangi angka pengangguran,” jelasnya.

Sementara itu, Jon Herri, Koordinator FJKP menyampaikan jika program pemagangan pencari kerja yang kali perdana di Bintan ini tak lepas dari kerjasama stakeholder yang terus mendorong kompetensi kerja.

Menurutnya, selama ini ada kendala link and match di sektor dunia kerja antara pencari kerja dan pencari tenaga kerja. Dikatakannya, sampai saat ini masih banyak SDM yang selesai menamatkan pendidikannya namun belum mampu dalam dunia kerja.

“Ya ada job mismatch antara pencari kerja dan pencari tenaga kerja. Pencari kerja mengaku sulit mencari pekerjaan, namun perusahaan selaku pencari tenaga kerja mengaku sulit mencari tenaga kerja sesuai kebutuhan, sehingga banyak perusahaan mencari tenaga kerja dari luar daerah,” jelasnya.

Ia menerangkan, untuk peningkatan SDM dunia kerja, Pemerintah Pusat juga telah berupaya melakukan revitalisasi pendidikan vokasi. Dua kementerian yaitu pendidikan dan tenaga kerja akan berkolaborasi agar SDM yang ada di dunia pendidikan akan sesuai dengan permintaan pasar kerja.

“Program pemagangan ini juga akan dievaluasi, nantinya ini akan menjadi wadah skill development centre untuk dunia kerja. Nah kami berharap batch pertama magang ini dapat dimanfaatkan dan peserta harus membuktikan mereka mampu menyerap ilmu dunia kerja,” ucapnya.

Ii Santo, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan menyampaikan jika pihaknya sangat mendukung program pemagangan ini. Menurutnya dunia kerja di Bintan yang sebagian besar di sektor industri dan pariwisata harus didukung oleh SDM lokal yang siap dan mampu kerja.

“Pemerintah berharap program ini akan berjalan secara berkelanjutan dan akan memberikan peluang lebih banyak lagi peserta dalam pemagangan ini,” sebutnya.

Ia juga menyampaikan akan mendorong perusahaan untuk lebih banyak lagi membuka kesempatan pemagangan. Sehingga SDM lokal di Bintan akan mampu memenuhi peluang kerja di daerahnya. (aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *