Sudah 20 Tahun, Pelantar Kampung Baru Tengah Butuh Renovasi

Salah satu warga Kampung Baru ketika menunjukan pelantar kayu yang harus di renovasi kembali (foto ignnews.id)
banner 120x600

ignnews.id,Anambas-Akses jalan pelantar Kampung Baru Tengah di Kelurahan Letung, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas butuh direnovasi.

Jembatan pelantar Kampung Baru Tengah memiliki panjang 200 meter lebih, dan pembangunan jembatan pelantar ini dilakukan sejak 20 tahun lalu.

Sementara, konstruksi bangunan pelantar di Kampung Baru Tengah tersebut masih berbahan kayu yang tentunya tidak bertahan lama.

Bahkan, pembangunan jembatan pelantar di Kampung Baru Tengah tersebut dilakukan sejak jaman ketika Anambas masih menjadi bagian dari Kabupaten Natuna.

“Malah, sejak dibangun 20 tahun lalu hingga saat ini. Belum pernah tersentuh oleh pihak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas untuk dilakukan perbaikan,” kata Azhari, selaku Ketua RT di Kampung Baru Tengah saat di temui ignnews.id di kediamannya, Senin (5/7) pagi

Azhari juga mengungkapkan, bahwa sudah berapa kali dan tak terhitung berapa jumlahnya pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang turun meninjau langsung ke lokasi untuk mengukur kedalaman, lebar dan panjang pelantar.

“Kami masyarakat sudah capek melihat mereka setiap turun ke lokasi hanya untuk mengukur fisik jembatan pelantar. Tetapi sampai saat ini tidak realisasi nyata untuk merenovasi jembatan ini. Bahkan yang ngukur ini pun kawan saya juga, yang bernama Tomy yang bekerja di Dinas PU,” cerita Azhari.

Bahkan, setiap personel Dinas PU turun ke lokasi pelantar Kampung Baru Tengah masyarakat sering bertanya langsung kapan mulai pekerjaan renovasi jembatannya.

Lantas, masyarakat hanya cukup diberi jawaban oleh pihak Dinas PU dengan kata sabar dan masih dalam situasi pandemi Covid-19.

“Saya pun selaku RT. Juga kerap ditanyai warga saya. Lantas saya juga bingung harus menjawab apa kepada mereka. Jembatan ini kalau tidak ada rumah masyarakat pada sisi kiri dan kanan sudah lama tumbang. Karena jembatan ini sudah mireing dan pada bagian bawahnya sudah di ikat pakai tali, dan bahkan ada tiangnya yang ambruk. Dengan kondisi itu, lantas kita perbaiki dengan kayu seadanya saja,” ungkap Azhari.

Azhari melanjutkan, bahwa setiap adanya Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) jembatan kayu Kampung Baru Tengah ini selalu diusulkan untuk direnovasi dan realisasinya tidak ada.

Dengan kondisi jalan pelantar yang memprihatinkan ini, dikhawatirkan akan berdampak pada keselamatan warga Kampung Baru Tengah saat melintas.

Sebab, kondisi jalan pelantar sudah goyang bila dilalui dan warga pun perlu berhati-hati saat melintas saat akan menuju rumahnya.

“Masyarakat sangat resah dan takut jika jatuh korban saat melintas di jalan pelantar. Karena kondisi fisik jalan pelantar sudah tidak layak pakai. Harapan masyarakat, dan saya selaku Ketua RT, 02 / RW, 03 Kampung Baru Tengah Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas mendengar keluhan kami. Karena ini soal keselamatan warga, dan mudah-mudahan renovasi jembatan pelantar di Kampung Baru Tengah terealisasi. Saya doakan semoga cepat ditangani Dinas PU,” terangnya lagi.(Fnd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *