BINTAN – Masyarakat lokal setempat di sekitaran kawasan pariwisata Bintan Resort Lagoi dilatih untuk menjadi perajin produk UMKM yang mendukung sektor pariwisata. Tidak tanggung-tanggung, produk yang diproduksi akan dipasarkan kepada wisatawan internasional yang datang ke Bintan.
Dengan bimbingan dari PT Bintan Resort Cakrawala (BRC), masyarakat lokal Bintan dilatih agar menjadi pelaku usaha yang berdaya saing dan menjadi ciri khas Bintan.
PT BRC memiliki keinginan untuk menumbuhkan sektor UMKM yang nantinya akan menjadi pendukung kawasan pariwisata dan mendongkrak ekonomi di Bintan yang dapat menciptakan lapangan kerja selain bekerja di perusahaan-perusahaan.
“Hari ini secara resmi kami membuka pelatihan menyablon sebagai bagian dari program Bintan Berkarya bagi kelompok masyarakat Pulau Bintan di Desa Sebong Pereh Kabupaten Bintan Utara,” tutur Hebron Habeahan, GM Finance & Admin PT BRC saat pembukaan pelatihan pada Jumat (17/2/2023) kemarin yang dihadiri oleh Camat dan Kades Sebong Pereh.
Program Bintan Berkarya katanya, secara serius dirancang oleh PT BRC bagi masyarakat setempat agar tepat sasaran, berjalan secara berkesinambungan dan berkolaborasi dengan pemerintah setempat.
Berbagai jenis pelatihan pembuatan produk kerajinan diberikan kepada kelompok masyarakat di sekitar kawasan wisata agar mampu menciptakan produk berkualitas yang diminati turis lokal serta internasional.
“Tujuan program Bintan Berkarya tidak lain adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat dari sektor pariwisata,” tutur Hebron.
Program ini sudah berjalan sejak tahun 2022 yang diawali dengan pemberian pelatihan menjahit, merajut dan teknik ecoprint bagi kelompok masyarakat di kelurahan Kota Baru, serta Desa Ekang Anculai Kabupaten Bintan. Produk jadi
dari pelatihan menjahit ini adalah gantungan kunci, tas, boneka, dompet dan lain sebagainya.
“UMKM Mart kemudian dibentuk sebagai wadah bagi pelaku UMKM untuk memasarkan berbagai produk-produk yang dihasilkan di berbagai kegiatan wisata di kawasan Bintan Resorts dan sudah di produksi sebelas produk unggulan,” kata Hebron.
Pelatihan sablon yang dibuka pada tanggal 17 Februari bagi kelompok masyarakat Sebong Pereh adalah kelanjutan dari pelatihan yang sudah dimulai sejak tahun 2022 yang lalu. Anggota masyarakat yang dilatihpun sudah melalui tahap seleksi wawancara.
Dari hasil seleksi terpilih enam warga masyarakat yang menunjukkan komitmen mereka ingin menjadi peserta pelatihan dan siap untuk memimpin dan membentuk kelompok usaha sablon di masing-masing desa.
”Ini peluang yang bagus untuk mengembangkan keahlian dan bisnis serta memajukan desa saya di bidang ekonomi,” kata Wahyu Prayoga salah seorang peserta pelatihan.
Sri Henny Utami, Camat Sebong Pereh mengungkapkan harapan untuk dapat berkolaborasi melalui APBDES masing-masing desa, sehingga manfaatnya akan jauh lebih besar bagi masyarakat.
“Program pelatihan Bintan Berkarya menghasilkan produk kreatif tidak akan berhenti disini. Setelah pelatihan sablon, akan ada pelatihan membatik,” ungkapnya.
Bintan Berkarya merupakan sebuah program pemberdayaan masyarakat Pulau Bintan yang sangat terpadu, dimana didalamnya terdapat program seleksi, pelatihan, pendampingan, quality control termasuk teknik pengemasan, sertifikasi hingga pemasaran produk melalui wadah UMKM Mart Pulau Bintan.
Pemberdayaan masyarakat adalah salah satu bentuk tanggungjawab sosial yang dilakukan oleh PT BRC di bidang ekonomi kepada masyarakat melalui pendekatan kolaboratif bersama pemerintah setempat dan pemangku kepentingan demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu aspek pariwisata berkelanjutan yang berdampak pada komunitas lokal.
”Semoga produk-produk yang diproduksi bisa diserap di kawasan wisata Bintan Resorts,” tutup Bahari, Kades Sebong Pereh.(aan)