Petani Harapkan Bupati Hadir Panen Serentak, Kenapa?

Iswandi selaku Kepala Tata Usaha Dinas Pertanian di Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas. (foto ignnews.id)
banner 120x600

Ignnews.id,Anambas-Petani yang tergabung di Balai Benih Terpadu dan Kelompok Tani Tunggal di Dusun Dapit Desa Bukit Padi Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) melakukan gelar panen padi secara serentak, hal ini untuk menyakinkan kepada Pemerintah Daerah KKA bahwa petani Dapit sangat serius dengan bertani padi di sawah.

Kata Iswandi selaku Kepala Tata Usaha Dinas Pertanian di Kecamatan Jemaja Timur Mengatakan, dengan dialirinya air pengairan irigasi pada tahun 2020 sangat berdampak terhadap hasil panen para petani yang meningkat saat ini.

“Tahun 2019 Pemda Anambas sudah membangun sistem pengairan irigasi untuk petani. Saat ini kami ingin menunjukan kepada Pemda bahwa akibat dari pengairan menjadi lancar, maka tahun 2020 para petani berhasil memanenkan padinya sekitar 200 ton untuk 6 Hektare lahan padi,”ungkap Iswandi selaku Kepala Tata Usaha Dinas Pertanian di Kecamatan Jemaja Timur kepada Ignnews.id saat di temui, Rabu (17/6/2020).

Ia berharap kepada pihak Pemda KKA dapat hadir dikegiatan panen serentak oleh petani Dapit pada hari Kamis, 18/6/2020. Harapan itu diusulkan oleh para petani yang tergabung di balai benih terpadu dan kelompok tani tunggal.

Kehadiran Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah para petani ingin menyampaikan rasa terima kasih atas pembangunan irigasi yang telah selesai dilaksanakan, sehingga hasil panen para petani menjadi meningkat.

“Pak Bupati dan pak Wakil Bupati tidak bisa hadir dikegiatan nanti akibat ada kendala dan masih berada di luar daerah. Petani berharap beliau bisa menyaksikan kegiatan panen serentak bersama para petani. Tapi alhamdulilah, insallah pak asisten II yang akan hadir diacara tersebut,”ujar Iswandi.

Selain itu ia menjelaskan, untuk kebutuhan pupuk bagi petani secara ideal itu sekitar 150 kilo pupuk urea, 100 kilo untuk TST dan KCL 100 kilo untuk kebutuhan satu hektare. Akan tetapi para petani jarang mencapai syarat ideal tersebut akibat ketersedian dan biaya pupuk juga cukup tinggi.

“Jenis beras petani lokal ini yakni inparah dengan nilai harga jual Rp.12 ribu/kilo. Pemasarannya akan tersebar di wilayah anambas. Pada prinsipnya saat ini petani Dapit siap menyediakan kebutuhan bagi masyarakat seluruh anambas,”ucap dia. (Fd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *