BBM Langka Di Anambas Akibat Cuaca Ekstrim

Tampak foto kendaraan roda dua saat mencari BBM ke sejumlah pengecer di Tarempa Kabupaten Kepulauan Anambas (foto ignnews.id)
banner 120x600

ignnews.id,Anambas-Sejak Minggu (3/1/2021) ketersedian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium langka dari peredaran pengecer di setiap sudut ibukota Anambas akibat keadaan cuaca ekstrim sehingga kapal angkut menuju ke Kabupaten Natuna tidak bisa berlayar, Senin (4/1/2021).

“Benar, sejak Minggu kemarin stok BBM tidak ada lagi. Hal itu akibat kapal angkut tidak bisa berlayar dikarenakan gelombang tinggi,” ungkap Dahlia Harisa selaku Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas (DKUMPP KKA) kepada ignnews.id saat dihubungi, Senin (4/1/2021).

Diakuinya, pihaknya telah menyampaikan kepada agen BBM agar dapat segera berlayar untuk mengangkut BBM ke Natuna jika keadaan cuaca sudah membaik.

“Ya sudah kami sampaikan kepada agen BBM agar segera berlayar. Tidak butuh waktu lama jika cuaca baik mengangkut BBM tersebut,” sebut dia.

Kata dia, diharapkan kepada pengguna BBM agar dapat bertenang dan diminta tidak gelisah dengan kelangkaan BBM tersebut. Hal ini terjadi ada sebab akibatnya.

“Mudah-mudahan cuaca segera membaik dan kapal bisa berlayar mengangkut BBM,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang warga Tarempa, Kasiwin mulai sibuk mencari BBM untuk kebutuhan dirinya dalam melaksanakan aktivitas setiap harinya.

“Saya mencoba menghubungi di wilayah Palmatak dan Jemaja apakah masih ada stok BBM. Disana masih ada untuk kapasitas konsumsi kebutuhan sendiri,” jelas dia.

Lanjut dia, saat ini keadaan cuaca di Tarempa mengalami hujan lebat sejak pagi hingga siang ini. Ironinya Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) sudah hampir 12 tahun menjadi kabupaten, kenapa harus menginduk lagi terhadap Kabupaten Natuna. Mestinya pihak Pertamina harus membuat kebijakan khusus untuk Anambas agar tidak terjadi kelangkaan BBM diakibatkan kapal angkut tidak bisa berlayar dikarenakan cuaca ekstrim.

“Kami berharap agar tidak terlalu lama terjadi kelangkaan BBM di Tarempa. Tapi saya heran saja, kenapa harus mengambil BBM ke Kabupaten Natuna,” tukas dia. (Julina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *