Pedagang Mengeluh Omsetnya Menurun Drastis

Kedai Kelontong milik Asmiri di Kelurahan Letung, Kecamatan Jemaja, KKA (foto Ignnews.id)
banner 120x600

Ignnews.id,Anambas-Salah seorang pemilik kedai kelontong di Kelurahan Letung, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) mengeluhkan hasil pendapatan dagangannya mengalami merosot tajam selama masa pandemi covid-19.

Asmiri (41) pedagang kelontong ketika ditemui Ignnews.id mengatakan, sejak pandemi covid-19 melanda sejumlah dagangan yang dijual kurang laris sehingga membuat omset kedainya turun drastis setiap harinya.

“Saat ini hanya kisaran Rp 1 l juta sampai Rp 3 juta setiap harinya. Sebelum pandemi covid-19 saat jelang lebaran mendapatkan omset Rp 25 juta perharinya. Kalau hari biasanya minimal Rp 15 juta, itu dulu sebelum korona,” kata Asmiri kepada Ignnews.id, Minggu (13/9/2020).

Bapak tiga anak ini menceritakan, kedai yang dikelolanya milik orang lain dengan membayar kontrak sewa mencapai Rp 12 juta pertahunnya. Bahan komuditi di wilayah Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas tergolong tinggi, akibat transportasi angkutnya yang mahal.

“Pedagang disini mendatangkan bahan komuditi dari Kota Tanjungpinang menggunakan jasa pelayaran kapal motor pengusaha lokal. Bahan baku yang tersedia di wilayah ini bisa dikatakan tidak tersedia, rata-rata dari luar kota semua,” ucapnya.

Ia menjelaskan, untuk harga cabe merah panjang berkisar Rp 60 ribu perkilonya, sedangkan untuk tabung gas dibandrol ukuran 12 Kg sebesar Rp 225 ribu setiap tabung. Harga cabe rawit mencapai Rp 50 ribu/kilo, sayur kubis Rp 18 ribu/kilo dan daun sop seharga Rp 35 ribu/kilo.

Komuditi lainnya seperti sayur wortel Rp 25 ribu/kilo dan daging ayam kotak atau daging ayam beku dijual sekitar Rp 45 ribu/kilo.

“Kalau daging ayam kampung berkisar Rp 90 ribu/kilo. Tergolong lebih tinggi. Kalau beras tergantung jenis merck yakni Beras merck Buaya sekitar Rp 350 ribu/karung, sedangkan beras merck Padang Raya sekitar Rp 330 ribu/karung,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, saat ini pedagang sepertinya tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa berusaha dan tidak bisa menyalahkan pihak manapun. Pastinya musibah bencana non alam ini sangat mengganggu aktivitas ekonomi pedagang kecil sepertinya.

“Saya hanya berharap, wabah ini segera pulih dan ekonomi bisa normal kembali seperti dulu. Kami cemas juga dan sangat berdampak terhadap pandemi covid-19,” pungkas dia. (Fendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *