Siswa Milih Belajar Dirumah Gurunya Ketimbang Daring

Para siswa SDN 003 Tarempa, saat belajar memilih secara tatap muka ketimbang Daring (foto Ignnews.id)
banner 120x600

Ignnews.id,Anambas-Dinilai kurang efektif belajar secara online, para wali murid meminta kepada pihak Sekolah Dasar Negeri 003 (SDN 003) Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) untuk dapat proses belajar dan mengajar secara tatap muka.

Belajar tatap muka pun dilakukan oleh para siswa tersebut, namun tidak belajar di sekolah akan tetapi belajar dirumah guru khsusunya untuk kelas VI.

“Kami terpaksa menuruti desakan dari wali murid untuk belajar secara tatap muka. Hasil rapat diputuskan dapat dibenarkan belajar secara tatap muka, tapi tidak disekolah. Siswa yang belajar di rumah saya harus mengikuti protokol kesehatan,” ungkap Sri Widarti Sulistya Riska selaku wali kelas VI ketika ditemui Ignnews.id, Rabu (5/8/2020).

Kata dia, sejak masa pandemi covid-19 sejumlah sekolah ditutup dan dianjurkan untuk prosea belajar melalui aplikasi zoom atau disebut daring. Katanya, belajar melalui online masih banyak keluhan dari wali murid akibat kendala jaringan internet, tidak memiliki smartphone dan siswa merasa kesulitan untuk belajar melalui online tersebut.

“Dengan kesepakatan bersama maka diputuskan belajar secara tatap muka, tapi mematuhi protokol kesehatan dan dibagikan beberap kelompok. Setiap kelompok banyak 7 siswa saja dan belajarnya hari Senin, Rabu dan Jum’at,” jelas Sri.

Kendala yang dialami tidak ada, terkadang suara kendaraan yang melintas didepan rumahnya saja bisa menganggu konsentrasi para siswa,” sebut dia.

Tambahnya, meski belajatmr dirumah, proses belajar mengajar tersebut juga menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker atau faceshield dan menjaga jarak guna serta tidak lupa mencuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk guna mencegah pandemi Covid-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Anambas, Drs. Nurman ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tidak keberatan dengan kesepakatan yang di buat para guru untuk pembelajaran dirumah, asal proses pembelajaran tersebut tetap memenuhi protokol kesehatan agar anak-anak tetap aman.

“Kalau saya tidak keberatan, asal tetap memenuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah bisa menanggung resiko nya masing-masing. sebenarnya pembukaan sekolah menengah pertama sekarang hanya percobaan untuk 2 bulan, jika tidak berhasil maka sekolah dasar tidak akan dibuka,” ucap dia. (Julina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *