Wajib Beli Air Demi Bertahan Hidup, Alasannya?

Ilustrasi, sumber air Desa Air Nanggak yang harus dikelola dengan baik oleh Pemda KKA kedepannya. (foto Ignnews.id)
banner 120x600

Ignnews.id,Anambas-Masyarakat Desa Air Asuk, Kecamatan Siantan Tengah, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih mengalami kesulitan mencari sumber air bersih untuk kebutuhan hidup setiap harinya, warga terpaksa merogoh kocek yang dalam untuk mendapatkan air bersih.

Kepala Desa Air Asuk, Dodi Muchdori mengatakan, sejauh ini warganya mendapatkan air bersih harus mengeluarkan uang sekitar Rp 2 ribu untuk 25 liter air. Sedangkan kebutuhan air yang digunakan setiap hari minimal 1,5 drum.

“Kami dari pemerintah desa juga telah berupaya mencari solusi agar sumber air dapat ditemui dengan dibuatnya sumur bor oleh warga. Tapi tidak ditemukan airnya,” ungkap Dodi ketika diwawancarai Ignnews.id, Sabtu (21/8/2020) pagi.

Kata dia, masyarakat Desa Air Asuk membeli air yang dijual oleh warganya juga. Sumber air diambil dari Desa Temburun dan Desa Air Nanggak.

“Untuk perencanaan pemasangan pipanisasi dari Baruk Desa Temburun atau Desa Air Nanggak menuju ke Desa Air Asuk telah disahkan oleh Pemda KKA. Namun dengan adanya persoalan wabah non bencana pandemi covid-19, maka anggaran tersebut mengalami penundaan. Kami harapkan hal itu segera diwujudkan karena dinilai air bagian dari kebutuhan dasar hidup utama bagi manusia,” sebut dia.

Ia juga menyebutkan, jika musim hujan para warganya akan menampung air hujan untuk persedian air bersih. Bahkan dirinya sendiri juga mengalami hal yang sama.

“Terkadang saya dan warga menggunakan air galon untuk dimasak. Jumlah penduduk Desa Air Asuk sekitar 900 jiwa sedangkan jumlah Kepala Keluarga (KK) sekitar 260,” jelas dia.

Pantauan media ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KKA berasal dari Desa Air Asuk dan salah seorang anggota DPRD dari fraksi PAN juga berasal dari Desa Air Asuk. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *