Warga Dan Pengembang Cekcok Terkait Masalah Banjir Lumpur Di Tanjunguban Selatan

Pihak DLH Bintan, perwakilan pengembang dan warga RT 01 RW 01 Kampung Kamboja, Kelurahan Tanjunguban Selatan saat berdialog di lokasi banjir di wilayah tersebut, Selasa (9/8/2022)
banner 120x600

BINTAN – Warga di RT 01/RW 01 Kampung Kamboja, Kelurahan Tanjunguban Selatan cekcok dengan pekerja developer/pengembang saat berdialog soal masalah banjir tanah lumpur di wilayah tersebut. Dialog yang juga dihadiri pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bintan itu dilakukan pada Selasa (9/8/2022) pagi.

Awalnya pihak DLH Bintan bersama warga dan pekerja developer melakukan cek lapangan. Namun saat itu terjadi perbincangan yang cukup tegang dan menimbulkan cekcok. Warga yang merasa dirugikan justru mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan, sehingga kedua belah pihak dengan nada tinggi saling melontarkan pernyataan.

Nia, salah seorang warga yang rumahnya terkena luapan banjir lumpur pada banjir Selasa (2/8/2022) lalu mengaku kesal dengan kondisi pembangunan developer yang membangun batu miring yang tidak tuntas, sehingga luapan air lumpur dan tanah kerap masuk ke rumah warga.

“Kami kesal dengan pihak pengembang katanya akan mengatasi keluhan kami, tapi sampai saat ini tidak ada. Bahkan ada konsultan dulu datang, bilangnya kalau ada masalah sampaikan saja, tapi kami keluhkan banjir lumpur dan tanah, mana orangnya tidak ada dan tidak ada respon juga,” geramnya.

Ia menegaskan juga, banjir lumpur dan tanah juga sudah dikeluhkan sejak lama, warga meminta dibuat saluran air agar luapan lumpur tidak masuk ke pemukiman, melainkan langsung mengalir ke drainase atau parit.

“Kami mau ini segera, tidak ada nanti-nanti. Kami sudah capek kena banjir lumpur terus kalau hujan,” kesalnya.

Sementara itu, dari hasil dialog di lokasi, didapati kesepakatan untuk pihak pengembang atau developer membangun drainase sementara di perbatasan batu miring dan juga pemukiman warga. Warga juga bersepakat sebagian tanahnya dipergunakan untuk pembuatan drainase.

Selanjutnya pihak DLH juga akan menyurati kelurahan dan pihak pengembang untuk melaksanakan rekomendasi dialog tersebut. Usai disampaikan rekomendasi tersebut, suasana tegang berangsur cair.

Kamarulzaman, Site Manager pengembang yang hadir mengatakan, pihaknya selaku pekerja memang tidak bisa berbuat banyak atas permintaan warga. Menurutnya, pihaknya bekerja sesuai instruksi perusahaan.

“Kami selaku pekerja mengikuti progres dan perencanaan perusahaan. Ini buktinya kami lakukan secara bertahan sesuai perencanaan perusahaan. Soal keluhan warga ini, kami minta dinas terkait untuk menyurati ke perusahaan, sehingga jika nanti diinstruksikan perusahaan untuk penanganan banjir ini, kami pasti lakukan,” sebutnya.

Sementara itu, pihak DLH Bintan yang dimintai tanggapan terkait pertemuan dan peninjauan tersebut enggan diwawancarai dengan alasan jika wawancara hanya dapat dilakukan oleh humas atau pimpinan.

“Nanti coba konfirmasi ke atasan kami terkait ini, kalau kami tak bisa kasih keterangan,” ungkapnya.

Diketahui, di beberapa titik di wilayah Kecamatan Bintan Utara mengalami luapan air dan lumpur saat hujan pekan lalu. Terpantau ada dua lokasi pengembang yang meluapkan air dan lumpur ke pemukiman, lokasi tersebut berada di Tanjunguban Selatan dan Tanjunguban Utara, tepatnya di sekitar Perumahan Telaga Surya.(aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *