20 Tahun Melaut Cukup Menghidupi Keluarga

Firdaus seorang nelayan Jemaja (Anambas) yang hendak melaut mencari rezeki. (foto Ignnews.id)
banner 120x600

Ignnews.id,Anambas-Hampir 20 tahun menggeluti pekerjaan sebagai nelayan tangkap warga yang domisili di Jalan Kampung Baru, Kelurahan Letung, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) tidak pernah menyerah dalam mencari rezeki dilaut dan bisa menghidupi keluarganya.

Sebut saja Firdaus (44) usianya dan telah dikarunia tiga orang anak dan satu orang istri yang selalu membantu sang suami dalam menjaga rumah tangganya hingga saat ini.

“Saya tidak pandai mengeluh seperti orang-orang lain. Jika memang Pemda ingin berikan bantuan, ya saya bersyukur. Kalau tidak dikasipun tidak masalah. Seingat saya pada tahun 2016 kemarin, saya dapat bantuan satu box pengisi ikan dari Pemda,” ungkap Firdaus ketika ditemui Ignnews.id, Selasa (15/9/2020).

Ia membeberkan, pendapatan dirinya untuk setiap melaut sulit ditentukan dan hal itu tergantung dari rezeki yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya dan tidak menutup kemungkinan tidak mendapatkan tangkapan ikan.

“Rezeki kita ini sudah diatur. Kita hanya berusaha dan saya bersyukur hingga saat ini saya belum pernah mengalami kesulitan ekonomi keluarga saya dalam kebutuhan sehari-hari,” sebutnya.

Ia menceritakan, jarak tempuh melaut mencapai 35 hingga 70 mil dari pantai. Tangkapan ikan terkadang dijual di pasar lokal dan terkadang ditampung untuk dijual luar daerah yakni Kota Tanjungpinang.

“Jenis ikan tergantung musim pak dan pastinya menjadi nelayan lokal dengan alat tangkap masih tradisional hanya bisa untuk bertahan hidup. Untuk kaya tidak akan bisa pak,” cetusnya sambil tersenyum.

Ketika dirinya melaut, firdaus tidak pernah membawa Anak Buah Kapal (ABK). Dirinya sendiri saja mencari rezeki dilaut dengan menggunakan kapal pompong ukuran panjang 35 kaki, lebar 6 kaki dengan muatan sekitar 3 Grosston (GT).

“Kendala-kendala saat melaut tentu ada seperti keadaan cuaca kurang baik dan curah hujan tinggi. Saya akan lakukan jika terjadi dilaut seperti berteduh dan labuh jangkar saja jelang cuaca membaik,” tukas dia. (Fendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *