Bawaslu Panggil 30 Anggota Panwascam Terkait Coklit

Liber Simaremare selaku Divisi Pencegahan Pengawas Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Masyarakat (foto Ignnews.id)
banner 120x600

Ignnews.id, Anambas-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) mengadakan rapat koordinasi pengawas pemilu tahap koordinasi pencocokan dan penelitian (Coklit), Selasa (14/7/2020) di Kantor Bawaslu KKA.

Tujuan rakor ini adalah mempersiapkan jajaran bawaslu terkait pengawasan coklit yang akan dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli 2020. Rapat ini juga bertujuan agar semua panwascam satu pemahaman dalam melakukan pengawasan.

Dalam kesempatan ini pihak bawaslu memberikan penguatan kepada semua yang mengikuti rakor ini dan memberikan alat kerja yg kebetulan baru diterima 3 hari yang lalu. Peserta yang mengikuti acara sebanyak 30 anggota perwakilan masing-masing Panwascam.

“Kita panggil mereka agar nantinya tidak ada kesalahpahaman atau perbedaan pendapat dalam pengawasan tanggal 15 Juli mendatang. kita akan memberikan penguatan dan alat kerja, kebetulan baru kita terima 3 hari yang lalu” ujar Liber Simaremare selaku Divisi Pencegahan Pengawas Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Masyarakat ketika ditemui wartawan, Selasa (14/7/2020).

Pelaksanaan coklit ini tidak diadakan melalui website, melainkan pendataan secara langsung yang dilakukan KPU melalui PPDP kerumah-kerumah warga. Untuk pengawasannya, sudah ditugaskan satu orang untuk masing-masing desa.

“Pelaksanaan coklit ini ditargetkan harus selesai bulan Agustus mendatang,” jelas dia.

Semua tahap pasti diawasi Bawaslu, terakhir pengawasan instansi terkait yaitu pengawasan verifikasi faktual dukungan perorangan yang terakhir dilakukan pada tanggal 12 Juli.

Lanjut dia, untuk kendala pelaksanaan nya terkait masa pandemi covid-19 sebenarnya belum ditemukan kendala karena anambas masih berstatus zona hijau, hanya saja masih sulitnya beberapa orang menerapkan protokol kesehatan saja.

“Sejauh ini, untuk kendala pengawasan dalam masa pandemi, menurut saya hanya masalah penerapan protokol kesehatan saja, karena masih banyak orang-orang yang merasa risih untuk menggunakan alat-alat kesehatan seperti masker, handsnitizier, dan sarung tangan” pungkasnya. (Julina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *