Beginilah Nasib Supir Taksi Bertahan Hidup Dikawasan Merah

Salah satu supir taksi ketika ditemui ignnews.id di Bintan Provinsi Kepri
banner 120x600

‘Pandemi melanda, nasib kami merana. Profesi menjadi supir taksi tidak seksi lagi bang. Penghasilan kami hanya untuk bertahan hidup saja’

ignnews.id, Bintan-Merajalela Covid 19 sudah memasuki umur 2 tahun. Segala sisi sudah digerogoti sampai ke semua sistem sehingga menghantam dampak ekonomi bagi masyarakat kecil.

Bisa diketahui bersama di wilayah Provinsi Kepulauan Riau tepatnya di Kabupaten Bintan saat ini bertengger angka kasus covid cukup tinggi, sehingga grafikasi dinyatakan zona merah.

Hal ini dirasakan banyak kalangan sejak pendemi ini, seperti salah satu Supir Taksi Nurdin (50), kerap harinya menunggu penumpang di Jalan Barek Motor Kijang. Ia mengaku sudah 10 hari tidak mendapatkan penumpang.

“Sudah 10 hari bang tidak ada penumpang, miris bang tidak sama seperti dulu. Apalagi minat orang untuk naik taksi sudah jarang ditemukan, di pukul lagi dengan pandemi ini makin terpuruk bang,” jelas Nurdin yang memiliki 4 anak ini, kemarin.

Nurdin yang sudah belasan tahun menggeluti sebagai supir taksi harus menopang kehidupan 4 orang anak, kerap kali ia pulang dengan tangan kosong.

“Tarifnya hanya 75 ribu 1 orang, kadang 50 ribu diambil saja. Pandemi melanda, nasib kami merana. Profesi menjadi supir taksi tidak seksi lagi bang. Penghasilan kami hanya untuk bertahan hidup saja,” pungkasnya.

Ia mengangkat penumpang biasa mengandalkan masyarakat kijang yang hendak pergi ke Tanjungpinang. Keluhan semakin memburuk apalagi mobil taksi yang ia gunakan masih dalam masa kredit.

“Mobil ini masih kredit sisa 8 juta lagi, dan proses pembayarannya masih dilakukan sampai sekarang,” urainya.

Nurdin dan supir taksi lainnya menunggu dari subuh hingga larut malam di persimpangan Jalan Barek Motor Kijang. Mobil-mobil taksi mereka di parkirkan di sepanjang bahu jalan.

“Seringnya mangkal disini, karena ditempat inilah biasanya penumpang mencari taksi, kalau keliling sama saja, tak ada penumpang, malah habis bensin,” ungkapnya.

Nurdin berharap agar Pemerintah memberikan solusi saat Pandemi sudah menghantui lama, agar roda ekonomi masyarakat pulih di masa Pandemi Covid 19. (Pyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *