Lingga  

Distributor Sembako: Hore, KMP Senangin Tetap di Lintasan Batam-Jagoh-Kuala Tungkal

banner 120x600

IGNNews.id, LINGGA- Setelah Mantan Bupati Lingga, H. Alias Wello memberikan apresiasi atas upaya Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy yang memastikan jalur lintasan KMP Senangin, tetap di rute Batam-Jagoh-Kuala Tungkal, pelaku usaha distributor Sembako juga mengungkap hal yang sama.Pentingnya jalur lintasan KMP Senangin sebagai tol laut distribusi Sembako menjadi atensi para pelaku usaha Sembako untuk melakukan aksi dengan mendesak Pemkab Lingga ataupun Pemprov Kepri memberikan solusi atas hal ini, dalam waktu dekat bila tidak ad solusi dari pemerintah daerah.

“Atas nama pelaku usaha dan distributor Sembako kami memberikan apresiasi atas usaha yang dilakukan Wakil Bupati Lingga untuk memastikan rute Kapal Roro KMP Senangin tidak jadi pindah ke Kabupaten Bengkalis,” kata perwakilan distributor Sembako, Arman Arsyad, Jumat (24/03/2023).

Dikatakan Arman, awalnya perwakilan pelaku usaha merencanakan untuk bertemu langsung dengan Bupati Lingga, M.Nizar dan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad untuk berjuang mempertahankan rute lintasan KMP Senangin. “Alhamdulillah, Wakil Bupati Lingga, peka atas keresahan ini dan memberikan kepastian atas kebutuhan tranportasi kapal Roro untuk menjaga alur distribusi Sembako di Kabupaten Lingga,” terangnya.

Arman menuturkan, tidak hanya untuk kepentingan pelaku usaha Sembako, lintasan KMP Senangin Batam-Jagoh-Kuala Tungkal juga berperan sebagai moda transportasi penumpang.Dengan harga tiket yang terjangkau Kapal Roro menjadi alternatif masyarakat untuk bepergian ke Kota Batam atau Kuala Tungkal dan daerah sekitarnya.

“Apalagi saat ini menjelang perayaan Idul Fitri. Kalau tidak ada Kapal Roro maka aktivitas sosial masyarakat untuk bersilaturahmi akan terganggu,” paparnya.

Seperti yang pernah diberitakan, ASDP selalu pengelola KMP Senangin berencana untuk mengalihkan lintasan Batam-Jagoh-Kuala Tungkal ke lintasan di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Pengalihan ini di dasarkan asumsi kerugian hingga Rp 3,5 Milyar jika terus beroperasi di lintasan Batam-Jagoh-Kuala Tungkal, Provinsi Kepri. (tengku)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *