Hasil Sampah Bisa Ciptakan Lapangan Kerja

Tampak sampah yang bernilai Rupiah yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan. (foto Ignnews.id)
banner 120x600

Ignnews.id,Anambas-Mengais rezeki dari sisa barang bekas dari masyarakat yang tidak terpakai dijadikan Rupiah yang bisa menghidupi keluarga dan karyawannya sejak lima tahun silam digeluti pekerjaan ini.

Wandi panggilannya asal Jawa Barat merantau di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) untuk mencari rezeki bagi keluarganya. Ketika tiba di anambas dirinya melihat peluang bisnis dari barang bekas. Dengan modal yang kecil saat itu dirinya bisa membeli lahan untuk menampung barang bekas yang berada di kampung Batu Tambun Kecamatan Siantan.

“Alhamdulilah, untuk menghidupi keluarga lumayan cukup dan saya juga harus memperkerjakan tiga orang karyawannya. Dirinya membeli barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi oleh masyarakat,” ungkap Wandi (40) ketika ditemui Ignnews.id, Senin (27/7/2020).

Barang bekas yang dibelinya seperti kardus, plastik, besi bekas, dan kaleng susu. Barang bekas tersebut dikumpulkan jelang dijual ke Jakarta menggunakan kapal yang berlayar menuju Jakarta.

“Setiap kali pengiriman sekitar 30 sampai 40 ton kardus. Untuk nilai harga tergantung pasar dan dirinya membeli sesuai dengan permintaan. Saat ini kita beli jenis plastik Rp 1.500/kilo, kaleng atau seng dibeli dengan harga Ro 500-1.200/ kilonya,” jelas dia.

Kata dia, setiap orang bisa melakukan hal yang sama seperti dirinya. Dengan adanya nilai jual mestinya seluruh masyarakat bisa mengumpulkan barang bekas, selain memdapatkan uang, lingkungan juga menjadi bersih dari sampah.

“Padahal Pemda telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 04 tahun 2018 terkait sampah. Semua orang bisa melakukan untuk lingkungan yang bersih,” ujar dia.

Ia juga mengajak warga agar dapat mengumpulkan sampah dari bahan bekas dan dirinya siap menampungnya bahkan dibayar. Menurut dia, untuk memiliki lingkungan yang bersih dari sampah, mesti diperlukan kesadaran yang tinggi dari masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“Kami berharap kepada Pemda dapat diarahkan para tenaga kebersihan di setiap desa untuk mengumpulkan barang bekas atau sampah. Saya siap mengangkutnya dari pulau ke pulau jika barang bekasnya sudah terkumpul,” pungkas dia. (Julina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *