Heboh!, Oknum Dokter Dituding Lakukan Pelecehan, Ini Penjelasannya?

banner 120x600

ignnews.id,Anambas-Tersiar kabar informasi terkait adanya oknum seorang dokter diduga telah melakukan perbuatan tidak senonoh kepada sejumlah pasien yang butuh pelayanan kesehatan di suatu klinik kesehatan yang terletak di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA).

Kuat dugaan salah satu pasien yang butuh pelayanan kesehatan merasa dilakukan perbuatan tidak senonoh oleh oknum dokter tersebut. Pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah berupa rapidtes antibodi demi kepentingan syarat berlayar menggunakan kapal laut.

Merasa menjadi korban perbuatan tidak senonoh yang berinisial (JL) berusia masih belia (22) menceritakan kepada ignnews.id bahwa dirinya tidak pernah menyangka akan mengalami perbuatan yang tidak senonoh alias dilecehkan oleh oknum dokter itu. Ketika tiba di ruang klinik tersebut dirinya dilayani dengan ramah dan kemudian melakukan pertanyaan atau keperluan dari dokter kepadanya.

Ia langsung menjawab, dirinya membutuhkan surat kesehatan sebagai syarat untuk berlayar. Sang dokter tersebut menyarankan agar menggunakan rapidtest antigen saja, namun dirinya menolak tawaran dokter itu dan dirinya butuh rapidtest antibodi saja.

“Kejadian itu, Sabtu (22/5/2021) malam dan saya ditemani oleh bapak saudara saya ke klinik tersebut. Status saya sebagai mahasiswi yang pulang kampung dan saya ingin kembali ke wilayah dimana tempat saya menimba ilmu dan harus menempuh jalur transportasi laut,” ungkap JL berusia masih 22 tahun kepada ignnews.id saat ditemui dirumahnya, kemarin.

Saat itu, oknum dokter itu sempat menjelaskan kepada dirinya, bahwa rapidtest antibodi tidak sebagai jaminan yang kuat untuk syarat berlayar dan ia khawatir akan di suruh swabtest kembali dipelabuhan, oleh karena itu sang dokter menawarkan rapidtest antigen saja.

“Saya tetap berkeras, rapidtest antibodi saja. Kemudian pengecekan kesehatan dilakukan dan sekitar satu jam menunggu hasil tersebut. Saat menunggu hasilnya, saya berada diluar ruang tunggu,” ucapnya.

Setelah satu jam lamanya menunggu, bapak saudara yang mengantar dirinya telah pergi dan tinggallah dirinya sendiri diruang tunggu tersebut menunggu hasil rapidtest antibodi.

Kemudian dia dipanggil oleh sang dokter itu untuk masuk keruang pemeriksaan kesehatan untuk menemuinya, kemudian dirinya disuruh berbaring diatas tempat tidur praktek kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.

“Semulanya, saya tidak menaruh curiga, namun setelah beberapa menit, tangan sang dokter itu menjangkau ke bagian dadanya menggunakan alat pemeriksaan hingga ke bagian bawah perutnya. Saya merasakan bukan alat yang diletakan ke tubuhnya namun tangan dokter itu yang dirasakannya. Rilek saja dek, jangan tegang setelah saya menepis tangan dokter itu,” kata dia.

Dengan rasa takut dan bercampur menjijikan melihat perilaku sang dokter dan tak kuasa untuk melawan maka dirinya tidak bisa berbuat banyak. Kemudian setelah itu dirinya diberikan surat kesehatan hasil rapidtest antibodi dari sang dokter tersebut.

“Bagian dada saya juga diperiksanya bagian sebelah kiri dan kanan bahkan sampai kebagian bawah perut saya. Beberapa menit kejadian itu berlangsung saya menepis tangan sang dokter itu dan lalu saya bergegas keluar dari ruangan praktek itu,” ujarnya.

Ia menceritakan kepada temannya yang pernah melakukan pemeriksaan kesehatan terkait hal yang sama, kemudian temanya menceritakan hal yang sama yang dialami dirinya, namun hanya bagian dada saja yang sempat dilakukan oleh sang dokter tersebut.

“Saya berharap hal ini tidak terjadi terhadap pasien perempuan lainnya dan sang dokter itu tidak melakukan perbuatan seperti yang dialaminya,” ujarnya.

Sementara itu, ketika oknum dokter tersebut diwawancarai oleh ignnews.id di ruang prakteknya, Senin (31/5/2021) mengatakan, hal itu tidak benar adanya dan pasien tersebut mengalami salah paham saja.

“Insallah, selama saya bertugas di wilayah sini, sudah tujuh tahun belum pernah mangalami masalah. Ketika praktek saya dibuka, pintu klinik saya selalu terbuka dan klinik saya sekaligus tempat tinggal saya bersam dan klinik saya sekaligus tempat tinggal saya bersama keluarga,” ungkap Oknum dokter tersebut kepada ignnews.id.

Ketika itu, benar adanya ada sejumlah pasien yang meminta surat keterangan sehat sebagai syarat berlayar. Ketika itu juga, pasien lebih dari satu dan semua pasien menunggu di ruang tunggu dan pemeriksaan kesehatan tidak berlangsung lama sekitar satu menit saja.

“Itu lazim dilakukan oleh tenaga medis ketika pasien mengeluhkan rasa sakit dan kemudian dilakukan pemeriksaan sebelum dilakukan penindakan secara medis. Saya bertanya, apakah ada keluhan seperti batuk, flu, sakit perut atau lainnya. Pasien tersebut mengakui sedikit ada keluhan, maka saya lakukan pemeriksaan kesehatan. Hanya sekitar paling lama satu menit saja dan itupun saya sudah meminta izin kepada pasien tersebut,” jelasnya.

Dirinya juga menjelaskan, bahwa hasil dari rapidtest itu keluar hasilnya sekitar 30 menit, tidak sampai satu jam. Pasien lain juga ramai menunggu hasil saat itu. Terkadang bagi pasien yang malas menunggu hasil saat itu, akan diambil hasilnya setelah satu hari berikutnya.

“Saya melayani rapidtest antibodi, pasien cukup membayarkan sekitar Rp 100 ribu persurat. Sedangkan untuk rapidtest antigen sebesar Rp 180 ribu persurat,” ucapnya.

Ketika wartawan ignnews.id melakukan konfirmasi terhadap dokter tersebut dirinya menjelaskan semua dugaan yang diisukan tersebut didampingi istrinya dan mereka berdua merasa heran.

“Koq, begini ya tanggapannya sambil menggelengkan kepalanya,” sambil tersenyum dokter bersama istrinya.

Ia memastikan, dirinya tidak pernah memiliki niatan melakukan perbuatan yang tidak senonoh terhadap pasiennya. Hal ini hanya terjadi kesalahpahaman saja.

“Saya tidak ada niatan melakukan hal tersebut yang telah diisukan saat ini. Jika ada pihak yang merasa terganggu dan tidak nyaman atas pelayanan yang diberikan dari pihaknya, saya secara pribadi meminta maaf dan jujur dari hati saya tidak pernah memiliki niat yang tidak senonoh tersebut,” jelasnya. (Fendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *