Kontraktor Klaim Ada Kelebihan Bangun Di Proyek Masjid Ar Rahim Tanjunguban, Disperkim Bintan Akan Inventarisasi Ulang

Tim Disperkim Bintan saat memberikan penjelasan terkait item dan volume pembangunan tahap II Masjid Ar Rahim sesuai dengan isi kontrak pekerjaan saat dialog bersama pihak kontraktor dan juga pengurus masjid, Selasa (5/3/2024) foto oleh Aan
banner 120x600

TANJUNGUBAN – Hery Sugianto, kontraktor pembangunan Masjid Ar Rahim Tanjunguban Selatan mengklaim dirinya melakukan pembangunan lebih terhadap pembangunan tahap II Masjid Ar Rahim di Kelurahan Tanjunguban Selatan pada tahun 2020 silam. Kini ia menuntut Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) melakukan pembayaran atas kelebihan tersebut.

Klaim Hery Sugianto dilayangkannya kepada Disperkim Bintan atas rincian yang dikeluarkan oleh konsultan pembangunan Masjid Ar Rahim yaitu Abdul Kodir. Klaim itu juga ia sampaikan karena Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) yaitu Bayu Wicaksono, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan saudara Warsito dan Kabid Perkim Disperkim Bintan Deny Irman Susilo mengetahui adanya kelebihan bangun proyek tersebut.

Hery mengatakan, ketiga pihak tersebut juga menyetujui jika kelebihan bangun proyek Masjid Ar Rahim pada tahun 2020 tersebut akan dianggarkan pada tahun berikutnya.

Kepada awak media, Hery mengatakan jika pihaknya sudah melayangkan surat kelebihan bangun tersebut kepada Disperkim Bintan beberapa waktu lalu, namun ia mengatakan tidak ada solusi. Bahkan Hery juga sudah melaporkan permasalahan ini ke Polres Bintan baru-baru ini.

Sepakan lalu, Hery juga berencana akan membongkar kelebihan bangun di bagian Masjid Ar Rahim karena pihak Disperkim Bintan tidak membayarkan kelebihan bangun tersebut.

“Ya hari ini kami ingin membongkar beberapa bagian masjid sesuai dengan perhitungan dari konsultan kami. Kami akan membongkar bagian kelebihan bangun saja, tidak semua bangunan masjid,” ungkapnya, Selasa (5/3/2024).

Langkah pembongkaran bagian kelebihan bangun tersebut lantas diurungkannya karena pihak Disperkim Bintan dan Pembina Masjid Ar Rahim akan melakukan cek ulang terhadap item-item dan volume pembangunan masjid tersebut.

“Saya urungkan niat membongkar tadi karena dijanjikan dalam dua minggu ini akan dilakukan kroscek ulang volume dan item pembangunan. Jadi biar jelas berapa kelebihan bangun yang kami lakukan, saya tunggu komitmen tersebut,” jelasnya.

Ia mengatakan juga, tawaran dari Disperkim itu nantinya akan menjadi rujukan pihaknya jika hasil penghitungan ulang selesai dilakukan dan disaksikan oleh pihak terkait.

“Saya terimakasih juga kepada Indra Setiawan selaku Pembina Masjid Ar Rahim. Tadi beliau juga meminta batas waktu penghitungan bangunan masjid kepad Disperkim dan meminta batas waktu sesegera mungkin, tadi disepakati selama dua minggu,” ucapnya.

Sementara itu, Mohammad Irzan, Kepala Disperkim Bintan mengatakan, pihaknya tadi bersama kontraktor sudah berdialog. Atas klaim kontraktor juga sempat dilakukan beberapa pencocokan volume dan item bangunan.

“Tadi kan ada yang diklaim belum dibayar Disperkim, tapi dikontrak ternyata sudah ada yang dibayar. Nah makanya ini perlu kita dalami dan cocokan lagi penghitungannya, tentunya dengan melibatkan konsultan pengawas proyek,” sebutnya.

Jika nantinya ada kelebihan bangun, sambungnya, pihak Disperkim menyarankan agar pihak kontraktor melakukan gugatan ke pengadilan agar dapat dilakukan eksekusi pembayaran.

“Kalau memang lebih bangun dan pengadilan menyatakan benar, kami akan bayar itu. Namun jika sudah sesuai, maka kita semua harus berlapang dada menerima. Namun pastinya pihaknya berharap tidak ada pembongkaran bagian masjid,” harapnya.

Indra Setiawan, Pembina Masjid Ar Rahim Tanjunguban juga mendukung langkah mediasi dan penghitungan ulang volume dan item sesuai dengan kontrak kerja pembangunan tahap II Masjid Ar Rahim. Menurutnya, klaim kontraktor harus dibuktikan dengan sebenar-benarnya.

“Ada klaim kelebihan bangun, kami menghormati itu. Tapi tentunya harus dilakukan pemeriksaan ulang dan melibatkan Disperkim Bintan dan kontraktor serta konsultan pengawas. Nantinya kita hormati hasilnya seperti apa. Kalau memang ada kelebihan bangun, nanti kita upayakan lah lagi seperti apa baiknya,” jelasnya.

Ia juga menyarankan kepada semua pihak untuk tenang dan tidak melakukan pembongkaran bagian masjid sebagaimana di klaim. Menurutnya tersebut pastinya akan berdampak pada umat yang akan melaksanakan ibadah puasa sebentar lagi.

“Nanti kami bantu pikirkan lah jika hasilnya benar kelebihan bangun,” tutupnya.(Aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *