Kontraktor SP II Klaim Progres Kerja Capai 40 Persen

Kontraktor sedang laksanakan pekerjaan proyek SP II (foto Ignnews.id)
banner 120x600

Ignnews.id,Anambas-Proyek Semen Panjang (SP II) diwilayah Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) menelan anggaran sekitar Rp 72 Miliar dan diklaim progres pekerjaan terlaksana mencapai 40 persen hingga bulan Agustus 2020.

Ardi Lafiza selaku General Supertenden mengatakan, sejak bulan Februari 2020 telah melakukan survei lokasi dan bahan material yang bakal dilaksanakan, namun bulan April 2020 pelaksanaan pekerjaan tersebut baru bisa dilaksanakan hingga saat ini.

“Kami menargetkan pada tahun 2020 ini akan menuntaskan pekerjaan pamancangan tiang saja ditambah pemasangan penyatu tiang kepala tiang pancang (Pilecap). Untuk tahun 2021 akan dikerjakan pemasangan lantai (Slab),” ungkap Ardi kepada wartawan ketika ditemui diwarung kopi didepan hotel Tarempak Beach, Kamis (20/8/2020).

Kata dia, awalnya pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) KKA meragukan sistem metoda yang akan dilaksanakan pihak kontraktor sebelumnya, akan tetapi dilihat kondisi dilapangan saat ini pihaknya bisa membuktikan teknis kerja menggunakan metoda yang mereka miliki.

“Untuk bahan material sudah berada dilokasi kerja mulai dari pasir, tiang pancang, batu dan bahan material lainnya, kecuali Slab saja yang belum kami datangkan. Bahannya juga mahal dan tahun 2021 lah kita datangkan slab tersebut,” ucap dia.

Tambah dia, bahan baku seperti pasir perusahaan mengadakan sesuai dengan mutu tinggi dan dinilai pasir lokal tidak masuk dalam kategori mutu tinggi. Oleh karena itu, pihaknya harus mendatangkan dari pulau Dabok sesuai rekomendasi dari PT WIKA. Kenapa dari PT WIKA karena seluruh material berkerjasama dengan perusahaan tersebut.

“Kalau sesuai mutu kami akan beli pasir lokal. Batu saja kami beli dari Kota Tanjungpinang. Saya tegaskan, masyarakat Anambas sangat mendukung atas pembangunan ini. Kami tidak ada mengalami kendala, terkadang keadaan cuaca saja yang menjadi ancaman kendala pelaksanaan pekerjaan,” sebut dia.

Ardi mengatakan, sistem pemancangan tiang menggunakan Hammer atau hentak dan sebagian tiang terdiri dari beton dan sebagiannya dari pipa baja. Untuk dititik kedalaman tiang pancang yang dipasang menggunakan pipa baja tersebut.

“Jika menggunakan tiang beton semua, dikaji secara teknis sangat rawan patah ketika dipancang di bagian kedalaman air laut. Makanya, tiang beton dipancang di air laut yang agak dangkal,” jelas dia.

Lanjut dia, pihaknya juga telah melaksanakan pekerjaan abudmen satu dan saat ini pemasangan Pilecap. Terkait pencairan yang terserap sekitar 30 persen dari total anggaran sedangkan, progres pekerjaan sudah mencapai 40 persen mulai dari pekerjaan tanah, pekerjaan struktur seperti pengadaan tiang, pemancangan tiang dan bahan material lainnya.

“Pada prinsipnya, kontraktor siap melaksanakan pekerjaan pembangunan SP II ini. Mudah-mudahan tidak mengalami kendala,” pungkas dia. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *