Lakukan Penanganan Pencemaran Laut Dan Pemadaman Kebakaran, PPLP Tanjunguban Gelar FGD Bersama Stakeholder

Foto gersama Direktur KPLP Jon Kenedy bersama pimpinan PPLP Kelas II Tanjunguban dan Stakeholder FGD Penanganan pencemaran minyak dan pemadam kebakaran di Gedung Trisula Komplek PPLP Tanjunguban, Kamis (7/12/2023) foto oleh Aan
banner 120x600

TANJUNGUBAN – Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjunguban melakukan Forum Group Discussion (FGD) bersama stakeholder dalam rangka penanggulangan pencemaran laut dan pemadam kebakaran. Pada FGD tersebut, permasalahan difokuskan pada tumpahan minyak dan juga pencemaran limbah minyak di laut.

FGD yang dilaksanakan di Gedung Trisula Komplek PPLP Tanjunguban tersebut, berlangsung pada tanggal 7 dan 8 Desember 2023. Sebanyak 60 personil PPLP mengikuti FGD tersebut beserta 23 orang dari pihak luar yaitu kalangan nelayan, terminal khusus Pertamina, masyarakat, syahbandar, UPTD Damkar Bintan Utara serta beberapa pihak lainnya.

Sugeng Riyono, Kepala PPLP Kelas II Tanjunguban mengatakan, kondisi perairan Kepri kerap mengalami pencemaran limbah minyak. Hingga saat ini pihaknya terus melakukan pencegahan dan melakukan penanganan jika hal tersebut terjadi.

“Kondisi pencemaran minyak di laut sering terjadi. Di FGD ini bagaimana kita bersama menyamakan persepsi untuk penanggulangan pencemaran. Karena selain merusakan lingkungan dan ekosistem, tumpahan minyak juga rawan terbakar jika tidak tertangani dengan benar,” jelasnya.

Sugeng berharap, melalui FGD ini akan didapati pandangan-pandangan serta solusi bersama untuk penanganan permasalahan pencemaran laut, sehingga nantinya penanganan di lapangan akan tepat dan cepat, agar tidak terjadi permasalahan yang lebih luas.

Foto bersama seluruh peserta FGD Penanganan pencemaran dan pemadam kebakaran yang digelar PPLP Kelas II Tanjunguban

Sementara itu, Jon Kenedy, Direktur KPLP yang hadir dalam kegiatan FGD tersebut menyampaikan jika permasalahan pencemaran laut dan tumpahan minyak menjadi isu yang krusial untuk keamanan laut.

Ia mengatakan, sebagai penjaga laut dan pantai, pihaknya tidak hanya melakukan upaya penegakan hukum semata, tetapi juga upaya pencegahan pencemaran laut dan juga ekosistemnya.

“Permasalahan ini memerlukan semua pihak terlibat. Keterlibatan semua pihak ini merupakan langkah konkret yang harus diambil. Dalam FGD ini juga sebagai momentum sinergitas yang lebih kuat antar kementerian, lembaga dan juga pemerintah daerah,” jelasnya.

Ia menambahkan, diskusi ini pastinya akan menjadi masukan dan solusi bersama untuk meminimalisir pencemaran di laut. Secara kelembagaan, pihaknya terus memburu para pelaku pelanggar pembuang limbah minyak di laut. Namun hingga saat ini memang cukup sulit dilakukan.

“Upaya-upaya peningkatan patroli terus dilakukan, namun para pelanggar juga memantau pergerakan kami. Mereka intip kami, kalau kami lengah, mereka buang limbah ke laut. Ini kedepannya akan kami upayakan dengan sistem teknologi satelit yang lebih canggih untuk mengungkap itu,” terangnya.

Ia berharap, kedepannya semua pihak terkait yang berada di laut, dapat menjadi pelopor dalam pencegahan pencemaran laut. Pihaknya juga terus mengingatkan para pengusaha perkapalan untuk tidak membuang limbah secara sembarangan.

Dalam FGD tersebut juga akan dilakukan dalam dua sesi, pertama sesi pembekalan materi dan sesi kedua adalah praktik lapangan. (Aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *