Natuna  

Sudah Ada Akses Jalan, Pembangunan Pasar Ikan Ranai Tak Kunjung Terealisasi

banner 120x600

jalan hotmix dua jalur ini sebagai akses menuju pasar ikan bantuan pemerintah Jepang namun belum ada kelanjutan 

Ignnews.id, Natuna – Sejak digaungkan tahun 2019 lalu, proyek pembangunan pasar ikan dan dermaga senilai Rp 100 miliar bantuan dari hasil kerja sama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) hingga sekarang tak kunjung terealisasikan.

Sudah hampir 4 tahun, pembangunan pasar ikan terbesar di Ranai yang dulu disebut-sebut sebagai salah satu sentral perikanan di ibukota hingga kini tidak diketahui kapan akan di bangun.

Pasalnya Pemerintah daerah Kabupaten Natuna melalui Dinas terkait telah menyiapkan semua fasilitas yang diminta, mulai dari lahan, perencanaan, pengawasan sampai akses jalan sudah semua selesai. Namun pembangunan fisik pasar ikan Ranai belum juga menampakkan hasilnya.

“Katanya sih jalan hotmix dua jalur ini sebagai akses menuju pasar ikan bantuan pemerintah Jepang yang akan dibangun di sekitar pasar rakyat kota Ranai. Tapi sudah 4 tahun ini belum juga nampak hasilnya,” ujar Erwin warga Ranai. Jumat (3/11/2023).

Ia menyayangkan, kenapa hingga saat ini pembangunan tersebut yang sudah direncanakan dari dulu belum juga direalisasikan.

“Sayang juga kalau akses jalan ini putus begitu saja dan tidak ada kelanjutannya lagi. Padahal bangun jalan ini pakai dana APBD juga kan,”ucap singkatnya.

Sementara Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna Hadi Suyanto mengaku, bahwa pihaknya sudah mencoba berkoordinasi dengan KKP terkait proses kelanjutan pembangunan Pasar ikan Ranai.

“Untuk koordinasi dengan KKP RI terkait pembangunan Pasar Ikan Ranai dengan dana hibah dari pemerintah Jepang itu sudah sering kita lakukan. Namun hingga kini belum ada kelanjutannya,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, untuk proses lelang bangunan fisik pasar ikan tersebut sudah 2 kali dilakukan oleh Kementerian namun selalu gagal.

“Jadi proses kesiapan mulai dari perencanaan, DED dan lain sebagainya sudah kita selesaikan, namun setelah dilakukan proses lelang selalu gagal. Sudah dua kali dilakukan pertama tahun 2022 lalu, dan tahun 2023 ini juga gagal,” ungkapnya.

Informasinya, JICA memberikan dana hibah sebesar Rp 100 miliar kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dana ini akan digunakan untuk pembangunan Pasar Ikan Ranai Rp. 57 milyar dan sisanya untuk pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Natuna. Laporan (Hardiansyah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *