Desa Payamaram Segera Bangun Pujasera

Desa Payamaram Segera Bangun Pujasera
Kepala Desa Payamaram, Hendra Saputra saat menjelaskan konsep Pujasera kepada Ignnews.id. Foto - ignnews.id
banner 120x600

Desa Payamaram segera bangun Pujasera atau pusat jajan serba ada? Jawabannya adalah benar.

Kabar tersebut tidak ditampik oleh Kepala Desa Payamaram, Hendra Saputra yang dikonfirmasi Ignnews.id, Jumat (16/10/2020).

Pemerintah Desa Payamaram Kecamatan Kute Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) segera melaksanakan pembangunan penimbunan lapangan serbaguna untuk kepentingan peningkatan perekonomian para Usaha Kecil Menengah (UKM).

“Kami akan timbun lapangan serbaguna dengan ukuran 100×100 dengan nilai anggaran sekitar Rp 600 juta untuk Pujasera. Saat ini kita fokus terhadap hal tersebut,” ungkap Hendra Saputra.

Ketika beroperasi lokasi bagi para UKM yang ingin melakukan aktivitas berdagang, maka akan dikenakan biaya sewa lokasi sekitar Rp5-10 ribu/harinya.

“Hasil dari retribusi ini yang dikelola oleh Bumdes akan dijadikan pendapatan anggaran desa. Kita akan lakukan sosialisasi kepada masyarakat nantinya,” sebut dia.

Pujasera Adalah

Kalau diminta menyebutkan kepanjangannya, kebanyakan orang mungkin tahu. Yakni pusat jajan serba ada.

Kalau bahasa Inggrisnya ialah food court sementara di Asia Pasifik ada yang menyebutnya dengan istilah food hall.

Pujasera, food court adan food hall pada intinya bermakna sama, yakni sebuah tempat makan yang terdiri dari gerai-gerai (counters) makanan yang menawarkan aneka menu yang variatif.

Pujasera merupakan area makan yang terbuka dan bersifat informal. Biasanya dibangun di pusat perkantoran, sekolah, permukiman dan sebagainya.

Sementara di wilayah Kepri, Pujasera bisa dibangun di lokasi lain. Di sini salah satu menu yang sepertinya wajib ada adalah kopi atau teh, bisa kopi o atau teh o.

Maklum, ngopi seakan sudah menjadi kebiasaan bagi warga di sini.

Konsep Pengelolaan Pujasera

Sama seperti bisnis lain, pusat jajan ini juga biasanya dikelola dengan sangat profesional. Terdapat dua konsep cara mengelola pujasera yang biasa dikenal di Indonesia.

Kedua konsep tersebut dapat dipahami artinya dengan membaca penjelasan sebagai berikut:

Makanan Cepat Saji

Konsep makanan cepat saji adalah suatu konsep yang mengarahkan tamu atau calon pembeli untuk langsung memesan makanan atau minuman di gerai-gerai yang siap melayani mereka.

Tentu saja aneka makanan yang ditawarkan adalah produk-produk siap saji. Maksimal pembuatannya 10 sampai 15 menit untuk produksi dan penyajiannya.

Pujasera konsep ini kebanyakan dibangun di di mal-mal yang ramai dan di area perkantoran. Hal ini disesuaikan dengan pembelinya, di mana pengunjungnya mempunyai waktu terbatas.

Pesan di Meja Makan

Konsep kedua adalah kebijakan yang memanjakan para pengunjung dengan pelayanan seperti di restoran. Pramusaji (waiter) yang disediakan siap melayani pesanan pengunjung dengan cepat dan ramah.

Mereka akan dengan sigap mendatangi calon pembeli yang masuk ke sebuah pusat jajan. Bila ukuran tempat makannya luas dan memiliki banyak counter, maka karyawannya juga banyak.

Produk-produk yang disajikan juga terkadang membutuhkan waktu yang lama dalam proses produksi hingga penyajian. Biasanya pujasera dengan konsep ini berada di mal-mal yang dinamis.

Namun ada juga karyawan yang dibagi, misalnya khusus minuman, nasi, gorengan dan sebagainya.

Di Kepri didominasi konsep pesan di meja makan. Hal ini dilakukan karena pembelinya juga datang memang untuk makan, tidak seperti karyawan perkantoran yang memiliki waktu istirahat sangat terbatas.

Menjadi Pujasera Terdekat

Lokasi untuk berdagang di Desa Payamaram akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Tentu hal itu perlu dilakukan kajian dan berdasarkan peraturan yang berlaku.

“Perlengkapan untuk berdagang akan disediakan oleh pemerintah desa. Perusahaan swasta juga membantu menyediakan gerobak untuk berdagang bagi UKM,” ujar dia.

Tambahnya, bangunan gedung itu nantinya dimanfaatkan untuk semua jenis makanan, minuman serta makanan lainnya.

“Mirip seperti pujasera lokasi berdagang untuk UKM nanti itu. Mudah-mudahan hal ini bisa menambah pendapatan masyarakat. Semua kalangan bisa laksanakan kegiatan ini mulai dari status petani, nelayan bahkan wiraswasta lainnya,” tutur dia.

Kehadiran tempat makan ini diharapkan akan menjadi Pujasera terdekat bagi masyarakat. Bisa juga menambah daya tarik wisatawan yang datang.

Dibandingkan warung makan biasa, pusat makan serba ada ini memiliki kelebihan. Yang pasti ialah koleksi atau menunya lebih baragam bahkan bisa dikatakan komplit.

Dari sisi makanan atau minumannya. Pujasera juga menyediakan tempat yang nyaman jika datang secara rombongan.

Yuk kita tunggu Pujasera di Desa Payamaran ini dibuka ya. Atau yang ingin tahu sekilas pedagang kakilima, baca di sini.  (Ririn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *